To My Friend

7.1K 536 7
                                    

Special to my young sister : dhinda19 💕💕 Hope you like it, my dear 💕💕


-oOo-


Jungkook baru saja hendak melepas pakaian saat pintu kamarnya terbuka secara mendadak. Namun, senyum lebar dari gadis yang membuka pintu tampak melegakan pria Jeon tersebut. Ia batal melepas pakaian. Dan sebagai gantinya, ia mendekati Mia yang tampak riang.

"Ada apa?" Ia mengecup kening si gadis bermarga Min, kemudian merangkulnya dengan hangat.

"Pinjam ponselmu, ya!" pinta Mia saat Jungkook membawanya duduk di sofa.

Kening Jungkook bertaut. "Untuk apa? Dan ... memangnya ponselmu kenapa?"

"Baterainya mati. Jadi, pinjam. Ya-ya-ya?" Mia membujuk, berharap sang kekasih akan luluh dan mengambulkan permintaannya.

"Ponselnya di sana. Aku mandi dulu," ucap Jungkook sambil menunjuk ponselnya yang di atas nakas.

"Jangan lama-lama, apalagi sampai bermain dulu." Mia masih sempat-sempatnya berceletuk sebelum Jungkook masuk ke kamar mandi. Dan andai ia melihat roman merah di pipi Jungkook, mungkin dia sudah tertawa keras. Pria itu menggemaskan.

Sambil menarik napas, ia mengambil ponsel. Mata cokelatnya bergerak lincah, begitu pula dengan jarinya yang menekan layar ponsel. Tak lama, lagu Perfect Man yang pernah dibawakan oleh Jungkook dan hyung-nya yang lain mulai mengalun. Senyum tersampir di bibir Mia, ia teringat kenangan yang ada di lagu ini. Kenangannya bersama seseorang yang dianggapnya sahabat dan juga adik.

Adalah Naomi, seorang gadis yang juga berasal dari Indonesia. Mereka cukup dekat sebagai kakak-adik dan juga sebagai teman yang melakukan hal absurd. Hanya saja, saat ini mereka terpisah karena Naomi yang tengah berada di asrama sebuah sekolah. Tapi sesekali, mereka masih berhubungan melalui chat—walau hanya di hari Minggu.

Mia mengembuskan napas panjang. Ini hari ulang tahun Naomi, sudah keharusan baginya untuk memberi ucapan selamat, bukan? Tapi sayang, ponselnya mati saat ia baru saja ingin menulis pesan—karena itulah, ia meminjam ponsel Jungkook.

Jarinya bergerak lincah menuliskan sebuah kalimat panjang. Dan saat 'send' ditekan, Jungkook juga keluar dari kamar mandi. Pria ini tampak mengerutkan kening melihat gadisnya yang terfokus pada ponsel di tangan.

"Sedang apa?" tanya Jungkook sambil duduk di samping Mia. Rambutnya yang basah diusap pelan di saat ia memandang layar ponsel. "Dia ulang tahun?" gumamnya lebih lanjut.

"Iya. Sekarang dia sudah tujuh belas tahun, seumur denganku." Mia menjawab tanpa perlu memandang lebih dahulu pada Jungkook.

"Tapi tetap saja kau lebih tua darinya," cibir Jungkook sambil mencubit gemas pipi gadisnya yang terlalu percaya diri.

"Aku merindukannya."

Jungkook terdiam saat memandang sorot mendung yang ditampakkan oleh gadisnya. Mata indah itu mulai berkabut, siap menumpahkan bulir bening yang bernama air mata. Jungkook segera merangkul Mia, ia tak ingin gadisnya menangis di hari bahagia seperti ini.

"Aku terharu saat menyadari dia sudah berusia tujuh belas tahun. Saat kami pertama kali bertemu, dia masih siswi SMP. Aku merasa sudah membesarkannya selama dua tahun. Aku senang melihatnya tumbuh dalam lingkungan yang baik, walau kami jadi jarang berkomunikasi,"—Mia bersuara—"aku masih ingat pada saat malam tahun baru, tiba-tiba dia meminta izin untuk melanjutkan sekolahnya ke asrama. Awalnya aku takut, tapi ternyata semua baik-baik saja hingga sekarang." Ia melanjutnya sambil tersenyum penuh kenangan.

[Jungkook x Mia]Där berättelser lever. Upptäck nu