F.L.Y [NC]

25.9K 751 70
                                    

Ini yang buat aku kok, bukan orang lain lagi ._. Semoga gak kepanasan ._. Happy reading :3 

Liat foto dulu :D

Liat foto dulu :D

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.


(Seksi kan? :3 )

Berulang kali Jungkook melirik istrinya yang memiringkan tubuh dengan ponsel di tangan. Tak hanya sekali pula dia berdehem, berharap hal ini akan memancing perhatian dan pertanyaan bernada perhatian dari sang wanita. Tapi sia-sia, Mia bergeming. Dia lebih sibuk bermain game daripada bertanya kenapa.

Jungkook mengerti, wanitanya merajuk. Seharian ini Mia lebih banyak tidur daripada beraktivitas lain. Bicara dengannya pun hanya beberapa kali, paling bertanya 'kau sudah makan?' atau 'ada buah di kulkas'. Benar-benar situasi yang tidak menyenangkan. Dan semua dikarenakan wanita itu membaca chat-nya dengan Sunhee yang membahas tingkah tak terduga tempo hari. Sebenarnya Jungkook tidak sungguh-sungguh menertawakan apa yang istrinya lakukan—bahkan, dia menyukai tindakan agresif itu. Tapi ... hati orang sensitive sangatlah sulit. Mia memang tak melakukan apapun, hanya diam dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Mia ...." Ragu-ragu, Jungkook memanggil. Namun, yang jadi jawaban hanya sebuah gumam pendek. Wanita itu masih fokus dengan game yang dimainkan. "Aku lapar," lanjutnya sambil meneguk ludah. Berharap benar kali ini Mia mengerti.

"Banyak makanan di kulkas."

"Ambilkan."

Awalnya, Jungkook berharap Mia akan marah. Menyebutnya manja dan balik menyuruhnya untuk bergerak. Tapi, hal itu tak terjadi. Wanita Jeon itu langsung menaruh ponsel dan turun dari ranjang. Kaki jenjangnya mendekat ke kulkas yang berada di pojok kamar. Beberapa buah dan minuman diambil, kemudian di bawa ke hadapan sang suami.

"Ada lagi? Selagi aku masih berdiri." Dia bertanya, datar.

Jungkook meneguk ludah. "Jangan marah," mohonnya sambil menatap wajah cantik yang sedingin es.

"Aku tidak marah." Mia duduk di tempatnya semula. Selimut ditarik menutup kaki. Tatapan memelas dari Jungkook di sebelah diabaikan, tangannya sudah mengambil ponsel kesayangan. Siap melanjutkan game yang tertunda.

"Kau tidak pandai berbohong dan menutupi sesuatu, Mi." Jungkook bergumam, pelan. Menghentikan gerak dari sang istri di layar ponsel yang datar. "Aku minta maaf," lanjutnya sungguh-sungguh.

"Tidak ada yang perlu dimaafkan. Kau tidak salah apa-apa."

"Mia ...."

Tarikan napas panjang terdengar. Mia menaruh ponselnya ke nakas, lalu merebahkan diri. "Aku mengantuk. Selamat malam," ucapnya sambil menarik selimut hingga ke dada. Mata cokelatnya dipejamkan.

"Tidak ada ciuman selamat malam untukku?" Jungkook mencoba mengobrol dengan wanita yang membelakanginya.

"Kau bisa menciumku saat ingin tidur."

[Jungkook x Mia]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora