Aish!

17K 1K 9
                                    

By : Mia


Sesudah baca jangan lupa tinggalkan jejak ya :) Aku masih harus belajar banyak tentang penulisan, jadi kritik sangat diperlukan ^_^ Happy reading <3


-oOo-


-Jungkook POV-


Mandi malam itu selain tidak baik untuk kesehatan diri sendiri, juga tidak bagus untuk kesehatan jantung orang lain. Kenapa? Karena saat melihat orang lain--terutama kekasih sendiri--kedinginan, pikiran akan melayang ke mana-mana.

Ya... Setidaknya itulah yang kurasakan sekarang. Pikiranku melayang saat melihat kesayanganku keluar dari kamar mandi dengan bibir yang memucat karena dingin--padahal sudah kukatakan jangan mandi malam-malam. Tapi dengan alasan kepalanya sakit dan harus di shampoo, mau tak mau akupun harus mengiyakannya.

Dan sekarang, aku harus menggaruk kepalaku yang tak gatal saat dia mendekatiku dengan baju mandinya yang berwarna merah--warna kesukaanku. Kulit putihnya yang kontras dengan baju tersebut benar-benar membuatku... Ah! Jeon Jungkook, stop berpikiran mesum!

"Kenapa memandangiku seperti itu?" Ketusnya tiba-tiba, membuatku tercengir lebar salah tingkah.

"Jangan bilang kau berpikiran mesum!" Celetuknya kemudian sambil menjitak kepalaku.

Aku meringis, "Salahmu sendiri membuatku berpikiran mesum."

Dia mendecih, duduk di meja riasnya sambil melipat tangan di dada. Mata coklatnya menatapku kesal, "Kapan otakmu tak berpikiran mesum, huh? Dasar kelinci nakal, selalu bertingkah sok polos!" Gerutunya.

Aku tak menjawab, hanya menunjukkan smirk dan berdiri mendekatinya. Kutaruh tanganku di sisi kiri dan kanannya. Dia mengerutkan kening, aku tersenyum miring sambil memandang wajahnya yang sedikit memerah.

"Tapi kau sayang dengan kelinci nakalmu ini, bukan?" Godaku.

"Aish!"--dia memukul dadaku--"untuk apa menanyakan hal itu, huh?" Dia menahan tawa, wajahnya mulai bersemu merah.

Aku mendekatkan wajah ke telinganya, "Karena aku ingin menggoda kekasihku." Bisikku sambil berlanjut menyentuh pipinya dengan bibirku.

"Ei!! Sudahlah! Menjauh kau sana!" Dia mencoba mendorongku agar menjauh darinya.

"Kenapa menyuruhku menjauh? Nanti kau rindu denganku, bagaimana?"

"Yakin sekali aku akan rindu denganmu!"

"Tentu saja aku yakin! Kan memang sudah terbukti, kau itu tidak bisa melupakanku." Aku mencubit pipinya.

Dia tak menjawab, hanya melirik ke arah lain. Aaah... Ini yang menggemaskan darinya, selalu bertingkah seolah tak peduli. Aku tertawa kecil dan mengusap pipinya dengan pelan, "Jangan bertingkah seperti ini, atau aku akan menghabisimu di ranjang malam ini." Ucapku sambil menatapnya menggoda.

"Mesum sekali, tuan Jeon." Matanya menatapku sinis.

Aku tertawa, "Aku hanya mesum dengan gadis yang marganya akan berubah menjadi Jeon karena menikah denganku."

"Bagaimana aku bisa percaya? Sedangkan kau sendiri memiliki predikat playboy internasional."

"Jadi kau tak percaya?" Aku kembali menatapnya menggoda hingga salah tingkah.

"Ash! Sudahlah. Aku mau tidur, keluar kau dari kamarku." Usirnya sambil turun dari meja dan menuju tempat tidur.

Kutatap dirinya yang langsung menarik selimut hingga menutupi wajah. Akupun mendekatinya dan membuka selimut yang menutupi wajahnya, "Tidak ada ciuman selamat malam untukku, huh?" Tanyaku.

Dia menatapku dengan selimut yang menutupi leher, "Tidak ada, Sayang!" Jawabnya tegas.

"Kalau begitu, aku akan mengambilnya sendiri."

"Ya'! Jung-"

"Ehem!"

Aku menoleh ke pintu, begitu pula dengan Mia. Di sana sudah berdiri Suga Hyung dengan wajah datarnya.

"Bisa tidak kalian jangan berisik? Aku ingin tidur."

Aku berdehem dan menjauhkan wajahku dari Mia--padahal aku sudah bersiap menciumnya. Aish! Bagaimana mungkin aku bisa lupa bahwa Suga Hyung bertugas menjaga Mia selama orang tua gadis ini tak di rumah. hhh... Jika begini, aku tak mungkin bisa berbuat lebih pada Mia seperti yang biasa kulakukan padanya jika orang tuanya sedang ada. Karena... Yah! Kau tahu sendirilah Suga Hyung ucapannya bagaimana.

"Jungkook yang berisik, bukan aku!" Mia menunjukku sambil menarik selimut hingga menutupi setengah wajahnya.

Aku menggusap tengkuk, Suga Hyung menatapku datar.

"Jung, masuk ke kamarmu sendiri. Atau kutendang kau sekarang juga dari rumah ini."

Bagaimana mungkin ada orang sepertinya Suga Hyung di dunia ini, huh? Mengancam dengan raut wajah sedatar triplek. Atau dia termasuk dalam golongan psikopat tanpa ekspresi? Hmm... Bisa jadi.

"Jeon Jungkook."

"Baiklah, Hyung. Aku akan ke kamar."

Segera aku berdiri dan keluar dari kamar. Bisa kulihat dari sudut mata, Suga Hyung menutup pintu kamar Mia.

"Jung."

Aku berhenti berjalan dan menghadap ke Suga Hyung yang memanggilku.

"Ada apa, Hyung?"

"Malam ini kau tidur bersamaku."

"Hah?"

"Aku tak yakin kau tak akan datang lagi ke kamar Mia. Jadi untuk berjaga-jaga, kau tidur saja bersamaku. Dan aku tak ingin mendengar protes darimu!"

Aku mengatupkan bibir saat Suga Hyung lebih dulu tak memperbolehkanku untuk berbicara. Dan dengan langkah tak berdosa, pria berkulit putih seolah mayat hidup itu berjalan menuju kamarnya. Aku langsung mengacak rambutku kesal dan mengikuti langkahnya. Arghh!! Sudah gagal mencium Mia, sekarang aku harus tidur dengan manusia es ini. Ahh... Sabarkan Jungkook, Tuhan.

-FIN-

[Jungkook x Mia]Where stories live. Discover now