Who?

9.7K 683 24
                                    

By : Mia


Sesudah baca jangan lupa tinggalkan jejak ya :) Kalau ada kritik jangan dipendam ;) Happy reading <3

-oOo-


-Mia POV-



Hari pertama menginap di rumah Jin Oppa bersama Anna, Jimin dan Jungkook. Sebenarnya waktu berkumpul kami masih dua hari lagi, tapi karena Jungkook memaksa ingin sekarang saja ke rumah Jin Oppa, jadi ya sudahlah.

Setelah menaruh tas yang kubawa di kamar, akupun keluar dan menuju dapur. Di sana Jin Oppa sedang sibuk menyiapkan bahan yang akan dimasak, hmm... jadi tak sabar menunggu hasil masakannya.

"Oppa!" panggilku sambil menepuk bahunya—sengaja mengagetkan.

"Oh, hai!" jawabnya sambil mengaduk sop yang dibuatnya.

"Ini harum, pasti enak!" ucapku sambil mencium aroma sop.

Jin Oppa tertawa, "Kau dan Jungkook sama, selalu tak tahan dengan makanan."

"Makan itu kebutuhan." Tanpa izin, aku langsung mengambil udang goreng dan memakannya.

"Tapi sebanyak apapun kau makan, tetap saja tubuh itu tak berisi," sindirnya.

"Bukannya yang mengatakan juga sama? Makan sebanyak apapun, tetap saja seperti itu-itu saja," balasku sambil menjulurkan lidah.

"Tubuhku tak kalah dari Jungkook."

"Aku tak bertanya."

"Anak ini!"

Aku tak merespon. Tapi saat tanganku ingin mengambil udang goreng....

"A! A! A! Sakit! Sakit! Sakit! Oppa, sakit! Aaa!! Lepas!!" Aku memukul-mukul tangan Jin Oppa yang lancang menarik telingaku.

"Anak nakal! Jangan makan udang gorengku terus-terusan!" omelnya.

"Iya, iya! Ampun. Tapi lepas, ini sakit!" ringisku.

Tarikan di telingaku dilepaskan, segera aku mengusap-usapnya. Pasti telingaku merah sekarang, aah... sejahat-jahatnya Suga Oppa, dia tak pernah menarik telingaku seperti ini.

"Oppa jahat! Ini menyakitkan, tahu! Lagipula menarik telinga itu dilarang!" gerutuku tak terima.

"Untuk anak manja sepertimu, larangan itu tidak berlaku." Dia menjulurkan lidah mengejekku.

Aku mencibir, "Oppa, minta itu satu." Aku menunjuk ayam yang sudah tertata di piring.

"Tidak boleh!"

"Ayolah, satu saja."

"Tunggu nanti, saat makan malam."

Aku melirik jam, "Masih lama, aku lapar."

"Eii...."

"Opp—"

"Eonni!"

Aku menoleh ke belakang saat ada yang memanggil. Dan segera keningku berkerut saat melihat wajah Anna yang kebingungan. Ada apa?

"Bukannya Eonni bersama Jungkook Oppa? Kenapa sekarang ada di sini?" Gadis berwajah manis ini bertanya sambil mendekatiku dan Jin Oppa.

"Aku bersama Jungkook? Sejak tadi aku tak melihat Jungkook malahan," bantahku heran. Memang benar, aku sejak tadi tidak melihat Jungkook ada di mana.

"Lalu, siapa yang ada di kamar mandi bersama Jungkook Oppa? Kukira Eonni sedang bermesraan dengannya."

What the hell! Kekasih Jimin satu ini kadang asal bicara. Aku bermesraan dengan Jungkook, di kamar mandi pula? Hei! Aku masih waras untuk tidak dihabisi Jungkook—bermesraan di kamar mandi, sama saja cari mati.

"Mia sejak tadi di sini bersamaku, merengek minta makan seperti anak kecil."

Nah! Oppa satu ini juga! Kenapa harus sejujur itu pada Anna? Mengataiku seperti anak kecil minta makan pula!

"Itu tidak penting sekarang! Yang lebih penting, siapa yang kulihat di kamar mandi bersama Jungkook Oppa jika ternyata dia bukan Eonni. Di rumah ini yang wanita kan hanya aku dan Eonni!" ucap Anna dengan ekspresi bingung.

"Mungkin Jimin." Aku menjawab asal.

"Tidak mungkin Jimin memiliki kaki selangsing itu!"

Aku langsung memandang Jin Oppa, tapi dia hanya mengangkat bahu. Aku kembali memandang Anna. Tak tega melihat wajah bingungnya, akupun mendekati gadis yang lebih muda setahun dariku ini.

"Ya sudah, kita lihat saja lagi ke sana. Mungkin kau hanya salah lihat." Aku merangkul bahunya, meninggalkan Jin Oppa sendirian.

"Aku tidak salah lihat! Itu benar-benar kaki seorang wanita!" bantahnya kesal saat di jalan.

"Hanya kaki, 'kan? Belum tentu itu benar."

"Eonni!!"

Aku hanya tertawa, mengikuti langkahnya menuju kamar mandi Jungkook. Dan ketika sampai di tempat yang di tuju....

"Lihat, apa aku bohong?" Anna langsung menunjuk celah bawah pintu kamar mandi.

Tawaku terhenti, ucapan Anna benar. Ada kaki lain di sana, kaki seorang wanita. Tapi siapa? Tidak ada wanita lain di rumah ini kecuali aku dan Anna.

"Eonni, aku takut. Rumah Jin Oppa menyeramkan." Anna mulai mengeratkan gandengannya di tanganku.

Aku tak menjawab, hanya mengakui dalam hati. Aku bukan indigo, tapi aku bisa merasakan hawa yang berbeda. Dan kemungkinan besar, nanti malam aku tak bisa tidur sendiri karena terus merasa diawasi oleh 'mereka' yang berada di kamarku.

"Eonni... Jungkook Oppa dengan siapa?" lirih Anna, setengah ketakutan.

Hawa dingin menyelimutiku tiba-tiba, tapi tengkukku terasa panas. Ini hal yang biasa kurasakan jika 'mereka' ada di dekatku, tapi entah kenapa, kali ini aku lebih takut dari biasa. Mata coklatku memandang kaki di dalam sana, sekilas dipandang memang tak ada yang berbeda. Tapi sekarang, kaki itu mulai memucat. Dan kebetulan atau bagaimana, suasana tiba-tiba jadi sangat sepi—hanya suara kran di dalam sana yang terdengar.

Aku melepaskan tangan Anna dan mendekati pintu kamar mandi, "Jungkook, cepatlah keluar," pintaku sambil mengetuk pintu. Anna memandang cemas dari tempatnya berdiri.

"Kenapa? Aku sedang mandi, tunggu sebentar." Dia menjawab dari dalam, dan disusul dengan suara kran yang dimatikan.

Tak lama, Jungkook muncul dengan handuk yang melilit di pinggang dan baju kaos yang basah.

"Ada apa?" tanyanya sambil mengusap rambutnya yang basah.

"Engg... itu, kau mandi sendirian, 'kan?" tanyaku ragu sambil melirik ruang di belakangnya.

Jungkook ikut memandang ke belakang, "Aku mandi sendiri, tidak mungkin aku mandi berdua, 'kan?"

Aku diam, lalu membuka pintu kamar mandi. Jungkook memandangku heran, tapi memang tidak ada siapa-siapa di sini. Jadi kaki siapa yang kulihat bersama Anna tadi? Dan kenapa pula rasanya makin tak nyaman? Bahkan aku merasa ada yang berusaha mencekikku dari belakang. Tuhan... ini menakutkan. Terburu aku keluar dan menemui Jungkook serta Anna.

"Ada apa?" Jungkook langsung bertanya padaku.

"Kami melihat ada kaki lain di dalam sana selain kaki Oppa." Anna langsung menjawab.

"Kaki lain? Tapi aku sendirian," gumam Jungkook.

"Sudahlah, mungkin itu hanya halusinasi." Aku berusaha menengahi, walau gugupku tidak hilang. Aku merasa ada yang memandangku dengan tajam dari dalam sana.

"Tapi aku memang merasa ada yang mengawasiku saat mandi, seorang wanita."

Oh, God...

-FIN-

[Jungkook x Mia]Where stories live. Discover now