Stand By You

15.9K 578 14
                                    

Jarum jam menunjuk angka setengah sepuluh saat Jungkook masuk ke rumah Mia. Pria ini menarik napas saat memandang gadisnya yang duduk di sofa sambil memeluk lutut. Sepuluh menit lalu, Mia menghubungi dengan suara yang terdengar seperti menahan tangis. Dan sekarang, ia bisa lihat dengan jelas air mata yang membasahi pipi mulus gadis tersebut. Ada apa lagi? Bukankah seharusnya gadis itu bergembira karena nanti malam MV yang ditunggunya akan dirilis?

"Mia?"

Dengan hati-hati Jungkook duduk di samping sang gadis. Tak hanya itu, ia juga merangkul Mia dengan penuh perhatian. Ia memang tak tahu apa masalahnya. Tapi ia tahu, gadis ini pasti sedang memerlukan sebuah ketenangan.

"Stt ... kau kenapa, Sayang?" tanya Jungkook sambil mengecup rambut sang kekasih.

Tapi, pertanyaan itu justru membuat tangisan Mia makin menjadi. Ia terisak hingga Jungkook bisa merasakan getaran tubuhnya. Getir, Jungkook hanya tersenyum tanpa mengerti apapun. Yang dilakukannya hanya menunggu. Iya, menunggu Mia untuk bicara.

"Aku cengeng sekali, ya."

Jungkook menelan ludah saat mendengar kalimat pertama yang diucapkan oleh Mia. Apa yang harus dijadikannya jawaban? Ia tak ingin salah jawab dan berakibat hati gadis ini semakin tersakiti. Ia benar-benar tak ingin menambah beban yang dirasa oleh Mia, kekasihnya.

"Aku seperti orang bodoh, Jung. Terus-terusan menangis, tapi orang yang kutangisi tak tahu bahwa aku memikirkannya. Aku bodoh, sangat. Seharusnya aku tak perlu seperti ini."

Untuk sepersekian detik, Jungkook hanya mampu terdiam. Tampaknya ia sudah tahu apa yang jadi titik permasalahan. Sunhee sudah menceritakan garis besar masalah yang mereka alami—bahkan, gadis itu juga bercerita sambil menangis, sama seperti Mia sekarang.

"I want stand with her, but her not."

Ucapan itu pelan, hampir terdengar seperti bisikan. Lagi-lagi Jungkook terdiam, masih belum menemukan kalimat yang tepat.

"Mungkin aku berlebihan. Tapi ... aku benar-benar tak mengerti kenapa rasanya sesakit ini hanya dikarenakan beberapa kalimatnya. Aku jadi merasa bodoh, tak berguna."

"Mia ...."

"Aku tak boleh egois, aku harus mengerti tentangnya. Iyakan, Jung?"

Sungguh, Jungkook ingin memeluk Mia seerat mungkin. Tapi, seluruh keinginannya terkunci saat gadis itu membenamkan wajah ke lutut. Ia tak tahu, untuk sebuah persahabatan, seorang gadis seperti Mia jadi sesakit ini. Mendengar tangisannya, hati pria itu bergemuruh. Sedikit perasaan tak rela muncul di celah hati yang kosong, tapi segera menghilang saat sebuah pemikiran baru muncul di otak.

"Mia?" panggilnya lembut, sekaligus menarik gadis ini ke dalam pelukan yang lebih hangat dan menenangkan.

"Mia kesayangan Jungkook," lanjutnya sambil mengecup rambut sang kekasih. "Aku tidak tahu harus memberi masukan apa. Aku bukan Yoon Gi Hyung, aku juga bukan penghibur yang baik. Tapi aku percaya, kau dan Sunhee Noona pasti bisa menghadapi ini semua." Ia berkata sambil menatap gadisnya yang sedikit lebih tenang.

"Jung ...."

"Stt ... aku tak ingin mendengar kau mengeluh. Aku menyukai senyum, bukan tangisan. Jadi, aku akan berusaha membuatmu tersenyum untuk malam ini." Jungkook mengerling saat Mia mendongak dengan mata yang sembab.

"Memangnya apa yang ingin kau lakukan?" Suara Mia terdengar serak saat bertanya.

"Apa saja! Asal calon istriku ini kembali tersenyum seperti biasa."

Sedikit lengkungan muncul di bibir Mia. "Terima kasih," ucap gadis Bermarga Min ini.

Hanya anggukan yang jadi jawaban bagi Jungkook. Ia tak mempermasalahkan nada suara gadisnya yang terdengar hambar. Yang penting, ia harus segera mencari cara agar Mia tak terlalu larut dalam kesedihan. Yah ... setidaknya itulah yang bisa dilakukannya untuk sekarang.

"Jika dia tak ingin berdiri bersamamu, maka aku yang akan berdiri di sampingmu. Tidak hanya untuk saat ini, tapi untuk seterusnya. I'm promise."


-FIN-


**Jangan lupa tinggalkan jejak yaa :v 


[Jungkook x Mia]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora