Fine (NC!)

23.7K 797 69
                                    

SEKALI LAGI! KONTEN BERISIKAN HAL DEWASA! JANGAN DITIRU, APALAGI DIPRAKTEKKAN, KECUALI DENGAN PASANGAN HALAL MASING-MASING 😏

SEKALI LAGI! KONTEN BERISIKAN HAL DEWASA! JANGAN DITIRU, APALAGI DIPRAKTEKKAN, KECUALI DENGAN PASANGAN HALAL MASING-MASING 😏

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Entah sejak kapan burung-burung bercicit, mencoba mengusir dingin setelah semalaman tertidur. Matahari bersinar lembut, menembus gorden di sebuah kamar yang pemiliknya masih tertidur lelap. Namun, harum masakan mengusik penciuman. Mia—wanita itu—yang dasarnya memang penyuka makanan, segera tersadar dari mimpi. Beberapa kali ia mengerjap, mencoba menyelaraskan setiap warna yang terlihat.

Dia bangun setelah menarik napas dalam-dalam. Suasana pagi masih kental, terasa nyaman untuk melanjutkan tidur. Tapi, demo di perutnya juga tak bisa ditolak. Sejak tadi malam, belum ada satu pun makanan yang masuk ke sana. Dengan langkah sempoyongan karena kepala yang terasa pusing, dia berjalan menuju kamar mandi. Untuk sekedar membasuh muka untuk menghilangkan kantuk, begitulah.

Tanpa semangat berlebih, dia keluar dari kamar. Harum masakan makin kuat, membuat perut ikut ramai. Namun, saat sampai di ambang dapur, langkahnya justru berhenti. Ada perasaan lain yang lebih kuat daripada perih di ulu hati; rasa sesak karena pria yang tengah sibuk memasak sesuatu hingga tak menyadari keberadaannya. Itu Jungkook, pria yang sudah resmi jadi suaminya sejak beberapa bulan yang lalu.

Biasanya, Jungkook sibuk melakukan dance atau bernyanyi dengan suaranya yang indah. Tapi sekarang, pria itu sibuk memotong bawang, menumpah minyak ke wajan dan memecah telur. Semua dilakukannya sendiri dengan serius. Ada secangkir susu cokelat di meja, tampak masih hangat dengan uap yang terlihat samar-samar.

Pelan, wanita Jeon mendekati suaminya yang masih sibuk mengaduk telur di sebuah wadah. Sedikit, Jungkook tersentak kaget saat merasa sebuah pelukan di punggung. Namun, senyumnya segera muncul ketika menyadari siapa yang jadi pelaku.

"Bagaimana tidurmu tadi malam?" Dia bertanya dengan tangan yang sibuk mengaduk telur.

"Aku lapar."

Kening pria Jeon itu sedikit berkerut. "Tunggulah sebentar, ini—"

"I want you."

Jungkook mengerjap saat Mia membalik tubuhnya hingga mereka saling berhadapan. Belum habis kekagetannya, Mia sudah lebih dulu meninggikan badan dan menautkan bibir mereka. Satu kecupan, berlanjut dengan hal yang lebih panas. Jungkook mematikan kompor tanpa melihat, sebelum akhirnya menangkup pipi yang terkasih.

"Maaf ...." Mia berbisik di sela napasnya yang turun naik. "Maaf karena sudah bertindak begitu bodoh," lanjutnya dengan mata yang terpejam.

Mendengar ucapan Mia, Jungkook hanya tersenyum. Diusapnya rambut lurus yang belum sempat disisir. "Tidak masalah, aku juga baik-baik saja," katanya menenangkan.

"Cemburuku keterlaluan."

"Aku juga cemburu jika kau bersama Shin Ya Noona."

"Aku tidak mau mendengar penjelasanmu."

[Jungkook x Mia]Where stories live. Discover now