Just Look at Me

9.8K 670 18
                                    

By : Mia


Sesudah baca, jangan lupa tinggalkan jejak ya ;) Ada kritik mah jangan dipendam :) Happy reading <3


-oOo-


-Jungkook POV-


Angin dingin menyapa kulit, mengenalkan sensasi dingin yang membuatku merapatkan bathrobe. Kupandang awan hitam yang menggantung, sepertinya sebentar lagi hujan. Akhir-akhir ini cuaca memang tak menentu, pagi panas, sore hujan.

Pandanganku teralih pada Mia yang tengah fokus memandang layar ponselku yang dipinjamnya, "Melihat apa?" tanyaku sambil menyandarkan kepala ke bahunya.

Dia tak menjawab, hanya menunjukkan video yang tengah dilihatnya. Tapi berhasil membuatku mendecak, "Itu lagi? Kau tak bosan, huh?" gerutuku tak terima.

Bukan tanpa alasan aku menggerutu, semua karena yang dilihatnya adalah video performance Boys24 unit white. Sebenarnya aku tak masalah dengan video apapun yang dilihatnya, tapi khusus kali ini dia berhasil membuat wajahku bertekuk. Video itu sudah berpuluh kali dilihatnya, tapi dia tak pernah bosan sedikitpun. Kenapa? Karena dia tengah demam 'Jae Hyun', salah satu member unit white Boys24. Bahkan dia sampai memposting foto pria yang seumur dengan dua Hyungku itu di sosial medianya. Sedangkan fotoku sendiri jarang diposting olehnya. Menyebalkan, bukan?

Tanganku terulur, melepas headset yang dipakainya. Setelahnya, giliran ponsel yang kuambil dari tangannya. Dia ingin protes, tapi aku langsung menyentil keningnya.

"Jangan gunakan ponsel kekasihmu sendiri untuk melirik pria lain!" omelku tanpa peduli wajahnya yang bertekuk—dan jangan lupakan tangannya yang mengusap kening.

"Aku tak melirik, hanya melihat." Dia menjawab, tapi membuatku semakin geram.

"Kau minta disiksa dengan cara apa? Akan kukabulkan," tawarku berusaha menahan kesal.

Dia bergumam panjang, "Bukannya aku sudah kau siksa sejak dulu? Disiksa dengan tingkahmu yang membuatku tak bisa berpaling sedikitpun," jawabnya sambil mengangkat bahu dan tersenyum polos.

Aku berdecak, antara ingin melanjutkan marah atau tertawa karena rayuannya. Tapi tunggu! Aku tak boleh luluh begitu saja, 'kan? Oke! Aku akan memberinya sedikit pelajaran untuk tidak bermain-main denganku.

Kutarik napas sebelum berbicara, "Tapi aku membawamu ke rumahku bukan untuk mengagumi pria lain, Mia." Kutekan setiap kata yang terucap.

Dia terdiam, "Aku tahu," jawabnya pelan.

"Jika tahu, kenapa masih melakukan?" tuntutku lebih jauh.

"Memangnya salah? Toh, dia tak mengenalku."

Jawabannya benar-benar jauh dari bayanganku.

"Terserahmulah!" Aku berdecak, lalu berdiri.

"Mau ke mana?" Ia bertanya saat aku melangkahkan kaki.

Aku meliriknya, "Bunuh diri. Toh, kekasihku sudah tak peduli lagi."

"Bukannya tak peduli, tapi tak bisakah—"

Decakannya terdengar saat aku memasuki kolam renang dengan air hangat ini—ayah memang sengaja membuatnya untukku. Aku tak peduli ucapannya, kutenggelamkan diri hingga sebatas hidung. Gelembung kecil muncul saat aku mengembuskan napas.

"Jung," panggilnya, tapi tak kurespon sedikitpun. Aku ingin tahu, apa yang akan dilakukannya?

Dia duduk di tepi kolam, "Jeon Jungkook, kelinci pencemburu! Telingamu masih berfungsi, tidak?" tanyanya sambil menyiram air ke wajahku.

Gadis itu memang minta di siksa sepertinya. Sudah tahu kekasihnya sedang kesal seperti ini, masih saja... ah! Salah apa diriku hingga ayah dan ibu harus memiliki calon menantu sepertinya?

"Jeon Jungkook, Kookie manis, lucu, imut, kesayangan Mia. Kau marah, huh?" tanyanya sambil terus menyiramkan air ke arahku. Sungguh, aku geram dan ingin membuatnya basah kuyup seketika!

"Mia—"

Ucapanku terhenti saat ia turun dari tempatnya duduk, membiarkan air hangat tersebut membasahinya. Aku tertegun diam, Mia bukan penyuka air hangat karena hal itu hanya akan membuatnya semakin kedinginan. Lalu, kenapa dia?

"Jangan cemburu lagi, bunny." Tangannya terulur menyentuh pipiku. Mencubitnya pelan sambil tersenyum manis, "Tenang saja, rasa sukaku pada Jae Hyun Oppa tidak separah rasa sukamu pada IU Eonni." Mata kirinya mengedip nakal.

Wajahku memerah, lagi-lagi statusku sebagai fanboy IU Sunbae dibawa-bawa.

"Lagipula, aku tak bisa bertahan terlalu lama untuk menyukai seorang idol. Karena bagaimanapun juga, aku ini fangirl dari seorang Jeon Jungkook. Pria dengan segala tingkah yang membuatku tak bisa berpaling terlalu lama darinya, " sambungnya kemudian, berhasil membuatku terdiam seribu bahasa.

Aku masih terdiam saat dia mendekat, lalu mengecup bibirku sekilas. Mata sipitnya memandangku lembut, "Bunny, don't worry. My heart is yours." Kembali sebuah senyum manis tercipta di wajahnya.

Jika dia sudah bertingkah dan mengucapkan kata-kata manis seperti ini, apa lagi yang bisa kulakukan selain tertawa kecil lalu menariknya ke dalam pelukan? Aah... andai saja setiap hari dia seperti ini, pasti menyenangkan. Tapi tidak, Mia bukan tipe gadis yang suka mengumbar kata manis setiap bertemu. She is evil, guys. Lebih suka menjahili atau menyiksa daripada memanjakan—walau ketika memanjakan, dia sangat manis.

Dia melepas pelukanku, "Tidak marah lagi, 'kan?" tanyanya.

Aku menggeleng, "Tidak mungkin aku marah karena hal sekecil ini."

"Marah tidak, cemburu iya." Dia tertawa geli, "dasar kelinci pencemburu," sambungnya.

Aku menatapnya gemas, "Kau memang—"

"Hug me," pintanya manja, lalu tertawa kecil.

"Jika aku tidak mau?" Kunaikkan sebelah alis.

"Aku yang akan memelukmu nanti, di kamar." Dia menjawab enteng, tak peduli mataku yang membulat karena jawabannya.

"Mia, kau serius?" Bergegas aku mengikuti langkahnya yang mengambil bathrobe warna biru, gerakan memasangnya tak terlepas sedikitpun dariku. Dia yang akan memelukku? Oh, waw!

Dia tersenyum—nakal, "I'm serious. I'll hug you, bunny."

"Tapi, kenapa?" Aku bertanya seperti orang bodoh. Padahal seharusnya, aku hanya perlu bersyukur—jarang-jarang Mia menawarkan pelukan.

Pandangannya tertuju padaku, "Karena aku perlu pelukan hangat, berendam seperti tadi membuatku kedinginan. Dan... memang sudah seharusnya aku memanjakan kelinci manis sepertimu, 'kan?"

Oh, God!! Bolehkah aku melompat-lompat atau melayang untuk sekarang? Oke! Sepertinya ini terlalu berlebihan.

"Tapi sebelumnya, kau harus segera berganti pakaian. Kutunggu kau di kamar," perintahnya sambil mengambil sekaleng minuman dan langsung berlalu begitu saja.

Smirk bermain di bibirku. Baiklah, sayang. Kelinci manis ini siap membuatmu semakin tak bisa berpaling. Silahkan persiapkan dirimu, my evil girl. And, just look at me, oke?

-FIN-

[Jungkook x Mia]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin