Completion

14.6K 873 14
                                    

By : Mia


Long chapt :) Maafkan ide absurdnya :D Terus, fanfic ini sebenarnya sebelum "I'm Afraid", tapi karena ada gangguan semalam, jadi ya harus "I'm Afraid" yang duluan dipost :3 Aaah... Sesudah baca jangan lupa tinggalkan jejak ;) Happy reading <3


-oOo-


-Author POV-

Jam tujuh malam. Itu jam yang seharusnya dipakai oleh anak kuliahan yang sedang ujian untuk belajar, bukan?

Tapi bagaimana dengan Suga, Jimin, Jin, Mia dan Shin Ya? Lima orang ini--ditambah Anna, si bocah yang baru lulus SMP--justru memutuskan untuk berkumpul di rumah Jimin. Jika Anna tenang karena telah menyelesaikan ujian, lima orang yang lainnya lebih tenang karena bisa berkumpul. Sepertinya mereka sangat tenang terhadap ujian kali ini, padahal soal yang dibuat oleh dosen cukup sulit. Tapi karena, yah! Sudahlah.

Dengan ditemani oleh berbagai macam makanan dan minuman, mereka tampak asyik mengobrolkan banyak hal. Suga yang lebih banyak diam hanya sibuk memasukkan berbagai makanan ke mulutnya. Sedang Jimin, dia banyak berbicara dan juga banyak makan. Jin? Dia sangat asyik berbicara--mungkin karena dia yang paling tua.

"Eonni masih marah dengan Jungkook Oppa?" Celetuk Anna tiba-tiba.

Gadis bermata coklat yang pernah menjadikan Anna sebagai cast di fanfictionnya menoleh, "Memangnya kapan aku marah pada kelinci jelek itu?" Tanyanya sambil mengambil kacang lalu melempar kulitnya ke Jimin.

"Memangnya Eonni tidak marah?"

"Lalu kenapa menempel pada Suga Hyung?" Jimin menimpali.

"Itu karena kau yang meninggalkanku semalam!" Gerutu Suga sambil melempar bantalan sofa ke pria di depannya. Masih segar di ingatannya tentang Jimin yang meninggalkannya semalam dan membuatnya harus menenangkan Mia di rumahnya.

Berbeda dari Suga, Mia justru tersenyum-senyum tak jelas. Bahkan dia dengan berani menyandarkan kepalanya ke bahu pria berkulit putih ini, "Memangnya salah jika aku bermanja pada Oppa kesayanganku?" Tanyanya sambil menepuk pipi Suga asal, tanpa melihat sama sekali.

Sambil mendesis, dengan anarkisnya Suga mendorong kepala Mia yang di bahunya. Mia mendecih, "Gula pedas anarkis! Kau ini tergolong psikopat atau teroris, huh? Sudah kukatakan berulang-ulang, kepalaku jangan dimainkan!" Protesnya.

"Sudah kukatakan berulang-ulang juga, panggil aku Oppa! Bocah nakal!" Balas Suga sambil kembali mendorong kening gadis berambut lurus ini hingga meringis.

"Mia-ssi, seanarkis apapun Suga terhadapmu, dia tetap menyayangimu. Benarkan?" Timpal Jin sambil tertawa.

"Yup! That's true!" Anna menepuk tangannya kegirangan.

"Setuju!! Mia kesayangan Suga Hyung!!" Sambung Jimin sambil mengangkat tangannya--mirip seperti pecinta sepak bola saat melihat tim kesayangannya berhasil menggolkan gawang lawan.

"Suga pun kesayangan Mia." Shin Ya ikut bicara.

"Kalau begitu nikahkan kami."

Ucapan singkat dan padat dari Suga mampu membuat semuanya saling melirik.

Mia mendecih, "Mimpi!" Omelnya sambil memalingkan wajah ke arah lain.

Suga hanya melirik wajah gadis di sampingnya yang terlihat memerah. Namun yang lain tertawa gelak melihatnya.

"Suga Hyung ditolak!!" Sorak Jimin.

"Bukannya kemarin Oppa yang menolak? Lalu kenapa sekarang Oppa yang ditolak?" Goda Anna.

[Jungkook x Mia]Where stories live. Discover now