Our Relationship

9.5K 590 19
                                    

By : Mia

Jangan lupa tinggalkan jejak kalau udah baca ;) Ada kritik dan saran, jangan segan buat ngasih tau :) Happy reading <3


-oOo-


-Author POV-


Kegelisahan adalah sebuah perasaan khawatir dan cemas pada suatu hal yang belum bisa dipastikan kebenarannya. Perasaan ini merupakan hal wajar yang dirasakan oleh pasangan kekasih. Gelisah bukan berarti terlalu protective, tapi bukti bahwa kau selalu ada di pikiran dan hatinya. Benar, 'kan?

Setidaknya, itulah yang dirasakan oleh pria bermantel cokelat yang tampak ragu saat hendak membuka pintu rumah di depannya. Padahal, gagang pintu sudah berada di dalam genggamannya. Dan hanya dengan satu putaran sembilan puluh derajat, pintu itu sudah terbuka. Tapi, keberaniannya seolah hilang saat hal lain terpikir di otaknya. Benar-benar menyebalkan.

Tapi, secara tiba-tiba benda bulat berwarna putih itu terputar dengan sendirinya. Membuat Jungkook tersentak kaget dan secara refleks melepaskan knop pintu dari genggaman. Pintu terbuka dari dalam, memunculkan gadis bersurai lurus yang menatap polos ke arah sang pria.

"Kau di sini? Kenapa tidak langsung masuk?" Gadis bermata sipit itu bertanya, lalu menutup pintu rumahnya dengan perlahan.

Perasaan rindu dan lainnya bercampur aduk menjadi satu. Tapi, hazel cokelat si gadis yang menatap polos membuat otaknya tak lagi berfungsi dengan baik. Begitu pula dengan segala perasaannya yang tercampur aduk. Sangat tidak nyaman.

"Masuklah, bunny." Gadis berkaos putih itu tersenyum simpul, lalu kembali memutar knop pintu.

"Kau benar, ingin putus denganku?"

Gerakan tangan Mia berhenti. Sedangkan hatinya mulai berdenyut nyeri, seolah tak sanggup mendengar ucapan bernada rendah dari pria di sampingnya.

"Mia ...." Jungkook memanggil, meminta keterangan yang lebih jelas dari kekasihnya. Walau ada kemungkinan ia akan mendapat jawaban yang membuat seluruh perasaannya hancur berkeping.

Mia lebih dulu bisa menguasai keadaan. Karenanya, gadis berusia tujuh belas ini langsung tersenyum dan menatap ke pria yang juga menatapnya dengan perasaan sakit. Ia melangkah, menghapus jarak antara dirinya dan Jungkook. Dan tanpa pemberitahuan lebih dulu, sebuah kecupan mendarat di bibir pria bergigi kelinci ini.

"Masuklah ke dalam, ada banyak hal yang ingin kubicarakan dengan Oppa." Gadis manis ini meminta, kemudian membuka pintu dan langsung menuju ke arah sofa.

Jungkook bergerak, menyusul masuk gadisnya yang telah duduk. Sedangkan denyut di hatinya makin terasa perih, mengacaukan seluruh pikiran dan emosi yang sebelumnya tertata dengan baik. Beragam pemikiran buruk muncul satu persatu, silih berganti saat memberi rangsangan rasa takut pada otak.

"Duduklah," perintah Mia sambil menepuk sofa di sampingnya.

Pelan, pria bermarga Jeon ini menuruti perintah gadis yang disayangi olehnya. Raut wajahnya yang sendu memberitahu, ada hal yang tengah dipikir olehnya. Sebuah pikiran buruk.

"Mia—"

"Tidak bisakah kau memberiku sentuhan seperti biasa? Aku merindukanmu, bunny."

Permintaan bernada memohon itu berhasil membuat Jungkook tergugu, bingung harus melakukan apa. ia ingin melakukannya, tapi perasaannya berkata tidak. Ia tak boleh melakukan apapun pada gadis di depannya sebelum masalah mereka selesai, itu kata hatinya. Karenanya, pria ini menggelengkan kepalanya secara tegas. Membuat Mia terdiam, tapi kemudian tersenyum kecil sambil mengangguk-angguk.

[Jungkook x Mia]Where stories live. Discover now