🏵️ 56 - Cafe

453K 11K 287
                                    

Vina pov

Rencana kita hari ini adalah membersihkan tempat yang nantinya akan dijadikan tempat usaha cafe oleh Yufa.

Mama dan Papa sudah setuju dengan keputusan Yufa untuk membuka usaha cafe, mereka berjanji akan selalu mensuportnya. Aku senang sekali mendengarnya, aku pun juga akan selalu mensuport Yufa.

Jadi mulai sekarang kita sudah harus mempersiapkan perlengkapan yang nantinya dibutuhkan.

Aku baru saja selesai menyiapkan sarapan. Selanjutnya beranjak menuju ke kamar untuk mengajak Yufa sarapan, tadi saat aku bangun dia juga sudah bangun tetapi sejak tadi belum keluar kamar. Ngapain ya?

Saat memasuki kamar, aku melihat Yufa dengan santainya senderan di kepala ranjang sambil mengutak atik tabletnya.

"Yufa. Sarapannya sudah jadi.." panggilku sambil berjalan ke arahnya, Yufa pun menggerakkan kepalanya lalu menatapku.

"Oh Iya, kamu sini dulu deh" panggil Yufa sambil menepuk kasur di sebelahnya, aku sadar dia memintaku agar duduk disana.

Aku pun langsung memenuhi permintaannya, setelah duduk aku menatap Yufa yang mulai fokus menatap tablet di tangannya, tiba-tiba pipiku terasa hangat melihat wajah bangun tidurnya Yufa disertai rambut yang masih acak acakan, Yufa mah ganteng biar bagaimanapun penampilannya. Tapi yang membuat berbeda sekarang adalah dia jadi imut.

"Aku udah dapat konsep buat ca.." ucapan Yufa terhenti saat menoleh ke arahku.

Aduh. Mati aku - batinku malu.

"Sayang kenapa ngelihat aku kayak gitu?" tanya Yufa menatapku dengan senyum tertahan, aku langsung mengerlingkan mata salah tingkah.

Deg.. deg. Malu banget.

"Hehe Sayang kenapa mesti malu? kamu boleh kok kagum sama aku, kamu ini kan istriku" ucap Yufa lebih lembut. Dia tau isi hatiku.

Cup. Yufa langsung mencium lembut sudut bibirku dan rasanya seperti tersengat sesuatu, Yah tambah merah pasti wajahku.

"Dah gak usah malu, lihat ini pipi kamu sudah mirip tomat.." ucap Yufa dengan tawa manisnya sambil mencubit pipiku gemas.

Habisnya.. - Batinku gemas.

Setelah itu Yufa merangkul leherku sampai tubuhku menempel padanya, dia langsung memperlihatkan sebuah gambar dari layar tabletnya.

"Konsep cafe kita nanti kurang lebih seperti ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Konsep cafe kita nanti kurang lebih seperti ini.."

Waahh, bagus banget ini. Aku suka - batinku sangat senang.

"Bagaimana?" tanya Yufa menatapku penasaran.

Aku mengangguk mantab. "Bagus Yufa. Aku suka banget dengan konsepnya" jawabku dengan senangnya.

"Seneng aku dengernya" sahut Yufa terdengar lega.

"Yaudah kita sarapan dulu. Setelah ini bakal sangat sibuk, aku udah bikin catatan belanjaan ini kamu aja yang pegang" ucap Yufa, dia memberiku sebuah kertas berisi daftar barang yang nanti kita beli.

Nikah SMAWhere stories live. Discover now