❤️ 26 - Mulai sayang

482K 16.1K 394
                                    

Yufa pov

Begitu tiba di rumah, ternyata sedang ada arisan atau apa entah gue gak tau yang pasti banyak temen Mama.

Gue langsung ajak Vina masuk, entah perasaan gue atau benar kalau Vina kelihatan bersembunyi di belakang gue. Malu mungkin ya?

Gue langsung disambut layaknya tuan rumah, teman Mama kenal sejak gue masih kecil. Setelah itu mereka menyadari seseorang di belakang gue dan mulai bertanya-tanya.

Tak lama kemudian Mama manggil Vina, dan yang dipanggil malah seperti orang kebingungan.

Gue bilang padanya supaya tenang, Vina pun mengangguk lalu berjalan ke tempat Mama.

Setelah Vina berkumpul dengan Mama dan teman-temannya, gue memilih duduk di sofa bermain hp sambil menikmati cemilan yang ada.

Gue sedikit memperhatikan obrolan mereka, banyak yang memberikan pujian ke Vina karena dia cantik dan manis, kemudian bertanya bagaimana dia bisa menikah dengan gue yang masih berstatus pelajar.

Tetapi pertanyaan teman Mama yang ini membuat gue langsung tersedak.

"Semoga cepat diberikan momongan hehe"

Kalimat itu bagaikan petir di kepala gue. Bagaimana tidak, itu artinya berharap supaya kita cepat memiliki anak.

Hal yang tidak pernah gue pikirkan.

Gue tidak berfikir sejauh itu setelah melalui pernikahan ini. Menikah bagi gue saat itu adalah tinggal bersama pasangan, saling menyayangi, mencintai, dan menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Tetapi pada akhirnya gue sadar setelah mendengar ucapan dari teman Mama. Menikah bukan hanya menyayangi dan mencintai saja. Lebih dari itu,

"Maaf tante semuanya, Mama Vina mau ke belakang dulu ya" Pamit Vina setelah beberapa saat.

"Yufa.. " Vina memanggil saat dia sudah di samping gue, seketika jantung gue langsung berdetak lebih cepat. Tenang please.

Vina beranjak terlebih dahulu, gue pun langsung mengikutinya.

"Vinaa.." gue memanggilnya, tadi katanya mau kebelakang tapi sekarang malah menaiki tangga.

Vina tidak menoleh sama sekali, gue pun langsung diam sampai akhirnya dia masuk kamar dan gue masih mengikutinya.

Vina kenapa? Gue bingung karena Vina memunggungi gue.

Gue menutup pintu kamar terlebih dahulu lalu beranjak menghampirinya.

"Vin.."

Grebbb.... Gue terkejut, tiba-tiba Vina memeluk gue.

Gue masih bingung dengannya, ada apa sebenarnya? Pelukannya juga semakin kencang. Gue diam saja karena masih sedikit terkejut.

Setelah agak lama akhirnya gue bisa mengontrol diri.

"Vina, kenapa?" tanya gue selembut mungkin sambil memegang pundaknya.

Tetapi tidak ada sahutan darinya.

"Vinaaa.." panggil gue.

"Hiks"

Gue sedikit tersentak.

"Akuu.. Hiks.."

Ya, Vina menangis. Gue bisa merasakan getaran di tubuhnya.

"Aku.. Aku Belum siap untuk itu.. hiks.. Maafkan aku Yufa Huu.. Maaf hiks huu.. Aku belum siap untuk menjadi seorang ibu hikss.. Aku.. Aku masih belum bisa hiks..."

Dada gue terasa sesak mendengar itu.

Vina meluapkan isi hatinya dengan menangis.

Gue bisa merasakan apa yang dia rasakan, karena posisi kita sekarang sama.

Nikah SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang