9. 🔥 Pacar?

503K 18.4K 226
                                    

"Fa. Ayo cus kantin," ajak Alif setelah pelajaran baru saja berakhir.

"Ngantuk gue," jawab Yufa. Dia sudah merebahkan kepalanya di atas meja dengan nyaman.

"Kampret lu semalem maen kabur aja. Kita kalah jadinya," ujar Alif mengingat kejadian semalam.

Melihat tidak ada respon dari Yufa. Alif langsung mengeluh. "Njir di kacangin. Yok Vin, tinggal aja nih anak."

Alif beranjak keluar kelas diikuti Kevin. Satu persatu, murid-murid di dalam kelas itu mulai berkurang.

Beberapa saat kemudian, Yufa memutar kepalanya ke arah sebaliknya. Matanya langsung mengerjap, mendapati Vina yang ternyata belum beranjak. Gadis itu hanya diam menatap ke arah jendela di sampingnya.

"Gak istirahat?" tanya Yufa.

Vina langsung mengalihkan pandangan ke arah Yufa. Setelah itu, kepalanya menggeleng pelan.

Keduanya saling diam, untuk sesaat. Hanya terdengar obrolan beberapa murid yang masih berada di dalm kelas.

"Semalem. Yufa pulang jam berapa?" tanya Vina terdengar lirih.

"Apa?" tanya Yufa merasa kurang jelas.

"Semalem-"

"Yufa," panggilan itu memotong pertanyaan Vina. Yufa dan Vina langsung menoleh bersamaan ke arah panggilan itu. Dan sekarang, di samping mereka sudah berdiri perempuan berpenampilan modis. Celina.

"Ngapain ni anak?" batin Yufa heran. Dia sudah menegakkan tubuhnya.

"kok chat aku gak kamu bales?" tanya Celina kecewa.

Yufa tidak menjawab. Dia sudah malas terlebih dahulu bertatap muka dengan perempuan itu.

Celina baru menyadari. Ternyata, ada perempuan yang tengah duduk di samping Yufa. Sorot matanya langsung menatap Vina dengan tajam, sedangkan Vina sendiri sudah memalingkan pandangan ke arah lain.

"Besok kita jalan, yuk. Aku kangen," ajak Celina dengan nada dibuat manja. Tetapi, rasa kesal di hati Yufa perlahan muncul.

"Jalan aja sendiri ngapain sama gue?"

"Yufa kamu kok gitu? Dua hari gak ada kabar. Semalem aku telfon juga gak aktif. Kamu kemana aja?" Celina mengeluh.

Perdebatan mereka semakin menjadi dan tak luput sedikit pun dari pendengaran Vina.

"Siapa sih?" batin Vina penasaran.

"Yufa jahat," rengek Celina.

"Emang urusan lu sama gue apa?"

"Kamu kan pacarku!" tegas Celina.

Vina benar-benar terkejut mendengar Celina menyebut Yufa adalah pacarnya.

"Jangan ngayal deh." Yufa kesal setengah mati menghadapi Celina.

"Duh pergi aja kali. Mereka lagi berantem," Vina bergegas pergi dari situasi sulit seperti itu.

Yufa menyadari Vina akan pergi. Dia lupa kalau gadis itu masih berada di sampingnya dan pasti dia juga mendengar semuanya.

Vina beranjak dari tempatnya meninggalkan Yufa dan Celina.

"Awas. Gue mau keluar, " Yufa langsung beranjak, tetapi sebelum itu dia berhenti sejenak. Ingatan akan ucapan Kevin dan Alif tempo hari terngiang di kepalanya.

Yufa menoleh ke arah Celina yang sudah terlihat kesal. "Temuin gue di belakang kelas pulang sekolah," setelah mengucapkan itu, Yufa segera menyusul teman-temannya di kantin.

Nikah SMAOnde as histórias ganham vida. Descobre agora