❤️ 42 - Pillow talk

448K 15.2K 376
                                    

Yufa pov

"Yufaa bangun sudah subuh, ayoo.. " Vina membangunkan gue seperti biasanya.

Setelah selesai subuh berdua Vina bilang hendak ke dapur untuk memasak.

"Eh jangan.." larang gue cepat.

Vina langsung menoleh gue bingung.

"Nanti kita ke rumah Mama, sarapan di sana sekalian.."

"Oh yaudah" Vina ber oh ria.

"Mama minta kita kesana pagi-pagi, bilangnya mau ngadain syukuran.."

"Syukuran apa Yufa?"

"Gak tau juga, katanya untuk kita"

"Yaudah kalau begitu. Em Yufa mau dibuatin kopi?" tawar Vina.

"Boleh" jawab gue, Vina mengangguk kemudian beranjak menuju dapur.

Karena ujian sudah selesai gue mengeluarkan semua barang yang di sita Vina.

"Hah, kangen gue" ucap gue ke psp. Setelah itu pergi ke ruang tamu untuk bermain game.

Beberapa menit kemudian, Vina datang sambil membawa dua cangkir, kemudian langsung menaruhnya di atas meja.

Vina mengambil tempat duduk di samping gue. Tetapi dia diam tidak bersuara, kenapa ya?

Gue melanjutkan bermain game karena masih seru-serunya.

Beberapa saat kemudian, akhirnya gue menoleh ke arahnya. Masih diam saja.

Karena penasaran melihat Vina seperti itu gue segera menyudahi permainan dengan menaruh psp di meja.

Gue sedikit memiringkan kepala untuk melihat raut wajahnya saat ini. Merasa diperhatikan, Vina langsung memutar kepalanya menatap gue.

"Kenapa?" tanya gue pelan, Vina menggeleng lemas.

Kemudian kepalanya menunduk dan tanganya sibuk memainkan ujung kaosnya seperti anak kecil.

Huh pasti ada sesuatu yang terjadi dengannya, atau ada masalah yang dia sembunyikan dari gue.

Gue menggeser tubuh sampai merapat ke Vina, meraih tangannya yang bebas kemudian menggenggamnya.

"Ada apa hm?" tanya gue.

Vina masih diam.

"Cerita sama gue" ucap gue lembut.

Gue menyadari kalau Vina masih ragu, tetapi pada akhirnya dia mengangguk.

"Yufa. Kemarin teman-teman banyak yang cerita kalau setelah lulus mereka ingin segera mendaftar kuliah, aku senang mendengernya" ucapnya diakhiri dengan senyum kecil.

"Mereka semua sudah semakin dekat dengan cita-cita yang di impikan.."

"Tetapi ada juga yang masih bingung hehe.."

Gue masih diam menyimak.

"Meski begitu kita semua saling mendukung satu sama lain, kita semua juga saling mendoakan yang terbaik atas keputusan yang di ambil.."

"Menyenangkan sekali bisa berteman dengan mereka.." lanjutnya dengan senyuman.

Setelah itu Vina diam sejenak.

"Yufa.." panggilnya kemudian, matanya menatap arah depan.

"Aku tidak usah melanjutkan kuliah ya.."

APA? Gue langsung menatap Vina tak percaya karena ucapannya.

Vina kembali menoleh ke arah gue dengan raut wajah memohon.

"Nggak, Vina juga harus kuliah seperti yang lainnya" tegas gue.

Nikah SMATahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon