16. ❤️ For First

612K 18.4K 1.1K
                                    

Author pov

"Hey..." Yufa terpaksa memegang bahu Vina yang tengah menundukkan kepalanya.

Vina langsung mengangkat kepala kemudian menatap laki-laki yang sudah resmi menjadi suaminya itu.

"Kenapa?" tanya Yufa bernada datar.

"Gapapa," jawab Vina singkat. Yufa menghela nafas singkat mendapatkan jawaban seperti itu.

"Yaudah, ayo balik," ajak Yufa, kemudian beranjak.

Beberapa saat kemudian mereka berdua tiba dirumah Nenek. Yufa langsung mengemasi barang bawaannya, begitu juga dengan Vina.

"Vina orangnya ayu, sopan, lembut. Cocok sekali sama Yufa yang nakal, iya kan kek?"

"Hehe iya Nek, jadi saling melengkapi."

"Cucu nenek sekarang udah besar."

"Semoga cucu kita selalu mendapatkan kebahagian dalam membangun rumah tangganya, seperti kita dulu."

"Amiin."

Barusan adalah percakapan hangat antara kakek dan nenek. Keduanya mengintip kegiatan Yufa dan Vina ketika sedang berkemas.

Setelah cukup lama berkemas, akhirnya mereka berdua sudah selesai.

"Yufa pamit dulu, kakek sama nenek jaga diri baik-baik, jaga kesehatannya terutama kakek.."

"Hehe.. Iya Yufaaa. Nanti ajak istrinya main kesini ya kalau libur," sahut Kakek.

"Vina. Ajak suami kamu ini berkunjung ke rumah Nenek, paksa aja kalau dia gak mau hehe," ucap Nenek penuh harap.

Ucapan Kakek Nenek barusan membuat Vina dan Yufa jadi salah tingkah. Maklum saja mereka belum terbiasa dengan panggilan suami istri seperti itu.

"Yaudah kita pamit dulu ya kek, Nek."

Yufa dan Vina memeluk Kakek dan Nenek secara bergantian.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Satu jam berlalu akhirnya mereka berdua tiba di terminal, rencananya mereka pulang dengan menaiki bus suite class.

Yufa berjalan memasuki area terminal, Vina mengikuti dibelakangnya.

Saat melintasi  food area, pandangan Vina menangkap sesuatu yang menarik hatinya. Entah kenapa tangannya reflek menarik jaket Yufa sampai laki-laki itu berhenti dan menoleh ke arahnya.

"Hmm?" Yufa menggumam bingung.

"Itu.." tunjuk Vina ke sebuah stand eskrim.

Awalnya Yufa sedikit bingung, tetapi setelah melihat dengan jelas akhirnya dia mengerti maksud Vina.

"Mau?" tanya Yufa.

Pertanyaan Yufa yang seperti itu membuat hati Vina menjadi sumringah, dia langsung mengangguk antusias, tidak ada rasa sungkan sama sekali atau bahkan malu.

"Yaudah sana beli."

Vina jadi sedikit ragu setelah Yufa menyuruhnya.

"Hm, ntar gue bayarin."

Vina menyembunyikan rasa senang di hatinya. "Makasih.."

Setelah mengucapkan terima kasih, Vina langsung berjalan cepat menuju tempat itu, dia selalu bersemangat kalau menyangkut urusan eskrim yang notabene adalah makanan yang paling dia suka. Tentu saja Yufa belum mengetahui hal itu.

Dari tempatnya berdiri, Yufa hanya bisa geleng-geleng kepala. Dia heran melihat tingkah Vina barusan, seperti anak kecil.

Vina sudah mendapatkan apa yang dia inginkan, dari tempatnya dia melihat Yufa duduk di salah satu meja dengan sbuck coffee ditangannya. Laki-laki itu sudah memberinya uang saat membeli kopi yang tidak jauh dari stand eskrim.

Nikah SMAOù les histoires vivent. Découvrez maintenant