11. 🔥 Pada akhirnya

493K 18.8K 298
                                    

Yufa celingukan mencari keberadaan Vina yang tiba-tiba saja menghilang. Padahal dia menyadari, beberapa saat lalu perempuan itu masih mengikutinya.

"Cari siapa mas?" tanya pegawai yang berada di bagian depan toko.

"Eh. Mas liat cewek yang tadi masuk bareng aku gak ya?" tanya balik Yufa sopan.

"Oh, itu pacarnya disana mas," tunjuk pegawai ke sudut dimana Vina berada.

Yufa kaget ketika pegawai sok tau itu bilang kalau Vina pacarnya. Tapi tak lama setelah itu, dia kembali bersikap seperti biasa. Tatapan matanya sudah terpusat ke arah Vina.

"Huh kirain ilang. Ngapain sih?" batin Yufa agak kesal. Dia segera menghampiri Vina, lalu mendapati gadis itu tengah memperhatikan sebuah ponsel canggih dengan logo astronot.

Yufa memperhatikan raut wajah itu dengan jelas. Vina terlihat sangat tertarik dengan benda pipih itu, sampai mengabaikan Yufa yang sudah berada di sampingnya.

"Boleh nyoba kok" ujar Yufa.

"Eh--" Vina sedikit berjenggit kaget. "Yufa. Kirain siapa," lanjutnya.

"Lah emang siapa lagi?" tanya Yufa aneh. Selanjutnya, dia membaca spesifikasi ponsel tersebut. "Itu keluaran terbaru," ujarnya tanpa menatap Vina.

"Gak kok, cuma pengen liat aja," ucap Vina namun dengan raut wajah penasaran.

Yufa mengambil ponsel itu, lalu menyodorkan kepada Vina. "Daripada penasaran."

Vina mengangguk, lalu menerima ponsel itu tanpa ragu. Kemudian, dia mulai mencoba fitur-fitur yang terdapat pada ponsel canggih tersebut. Dikira kalau pegang ponsel itu harus sekalian beli, makanya dia merasa tidak enak sebelum akhirnya Yufa meyakinkannya.

Jujur saja Vina tidak pernah beli ponsel sendiri, saudaranya yang membelikan untuknya. Dia juga tidak terlalu mengikuti perkembangan teknologi, hanya sekedar tau dari iklan saja.

Tak lama kemudian, Yufa memanggil salah satu pegawai. "Iya, ada yang bisa saya bantu?" ucap pegawai dengan senyum ramah.

Yufa menunjuk seri ponsel yang tertera di atas etalase. "Yang itu mas."

Pegawai itu tersenyum ramah. Lalu, menjalankan keahliannya sebagai marketing sales dengan ucapan panjang lebar. Yufa hanya diam mendengarkan, sedang Vina masa bodoh apa yang di ucapkan pegawai itu.

"Suka?" tanya Yufa kepada Vina. Gadis itu menoleh bingung, lalu melontarkan pertanyaan. "Suka apa?"

"Itu," Yufa menunjuk dengan dagunya.

Vina gagal paham, dia malah menoleh ke belakang. Dia mengira Yufa melihat sesuatu, karena yang di tunjuk tidak jelas arahnya.

"Apa sih?" tanya Vina masih bingung.

"Ya itu yang lu pegang."

"Koneknya lama" batin Yufa sedikit jengkel. Dia melihat, sesaat gadis itu memperhatikan benda ditangannya, sebelum kembali menatapnya. "Gimana?" tanya Yufa tidak sabar.

Vina hanya diam sambil memandang ponsel ditangannya itu.

"Kalau ambil ini nanti dapet banyak bonus mbak," kali ini pegawai toko yang berbicara.

"Enggak kok ini cuma mau liat aja," Vina langsung mengembalikan ponsel yang dia pegang di tempatnya semula.

Yufa hanya geleng-geleng sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Mau liat sana," setelah mengucapkan itu, Vina beranjak pergi.

Yufa menatap kepergian Vina dengan perasaan gemas, sampai gadis itu hilang di telan pintu masuk. "Yaudah jadi ambil yang itu. Cepet ya mas," ucapnya ketika sudah sadar.

Nikah SMAМесто, где живут истории. Откройте их для себя