💙 49 - Honeymoon 6

575K 13K 794
                                    

18+ alert!

Yufa pov

Karena kejadian di depan kamar mandi itu, gue susah tidur semalaman. Gue selalu saja mengingatnya, secara tidak langsung Vina sudah memberikan lampu hijau ke gue dan sekarang keraguan malah membayangi pikiran gue.

Argghh.. Jam berapa ini?

Gue masih terbaring di tempat tidur dengan menutupi seluruh tubuh menggunakan selimut. Sebenarnya hanya pura-pura tidur saja karena ini sudah pagi.

"Yufa.."

Vina memanggil gue. Sudah dari tadi dia berusaha membangunkan gue yang cuma pura-pura tidur.

Salah siapa kemarin menginginkan seperti itu, keinginannya waktu itu terus mengganggu pikiran gue.

'Yufa miliki aku seutuhnya'

Ucapan seperti itu sepertinya hanya terdapat dalam kamus orang dewasa yang sudah benar-benar matang saja, lah kita apa? SMA saja baru akan lulus, dan gue sadar cara berfikir kita pun masih terlalu labil dalam menghadapi masalah.

Di paksa dewasa? Iya sepertinya.

Yang lebih penting lagi adalah maksud dari ucapan itu dan gue paham dan tau maksudnya apa dan tertuju ke arah mana, orang yang sudah dewasa pasti tau.

Apakah ini sudah saatnya?

Apakah gue sudah benar-benar mencintai Vina? Perasaan ini tulus atau hanya sebatas rasa saja?

Lalu apa gue yang amatir ini mampu melakukannya? Melakukan adegan yang. Ah, membayangkannya saja sudah membuat tubuh gue panas dalam. Banyak keraguan.

Gue mengambil nafas sebanyak banyaknya lalu menghebuskan secara pelan.


Meskipun begitu, kita pasti akan melaluinya. Kita berdua suami istri, sudah seharusnya kita melakukan itu.

Tinggal menunggu waktu saja - batin gue. Waktu itu nyata.

Percuma saja perjalanan bulan madu ini kita lakukan, kalau tidak ada hasilnya. Mama dan Papa pasti juga mengharapkan hal itu.

Jujur saja sejak dari rumah gue sudah memikirkan hal ini. Tetapi pikiran itu hilang entah kemana, hilang begitu saja karena rasa sayang gue ke Vina yang terus bertambah setiap harinya.

Kalau kita sudah seperti itu, Vina pasti hamil - pikir gue dan langsung menelan saliva.

Jantung gue berdebar membayangkan Vina dengan perut buncit hasil usaha kita, sembilan bulan mengandung buah hati dan cinta kita berdua sampai melahirkan bayi yang lucu dan menggemaskan.

Anak. Uhh~

Vina katakan keinginan itu sekali lagi, gue pasti mengabulkannya, sekarang juga - jerit gue dalam hati.

"YUFA BANGUUUUN!!"

Tiba-tiba selimut gue ditarik paksa, silaunya cahaya matahari membuat mata gue kurang fokus.

Gue mengerjapkan mata beberapa kali dan perlahan semua objek yang gue lihat mulai terlihat jelas.

Vina sudah berdiri di depan gue.

Nikah SMAOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz