Chapter 40 : [ After Night ]

16 8 7
                                    

                Lagi dan lagi, Teddy terbangun karena mendengar alarm Bee berbunyi. Menggapai handphone istrinya itu di nakas, Teddy langsung mematikan alarmnya. Bahkan mematikan alarm keduanya juga..

Biasanya sekali Teddy terbangun, ia tidak akan tidur lagi jika tidak benar-benar kelelahan. Sama seperti saat ini, cowok —atau sebut saja sekarang pria— itu tidak kembali memejamkan matanya karena memang sudah tidak merasa mengantuk dan juga karena merasakan ada yang berbeda pada dirinya.

Teddy merona merah saat teringat kegiatannya semalam dan merasakan tubuhnya yang terasa panas berbeda di balik selimutnya, jangan lupakan juga dengan sesosok gadis —wanita— yang masih memejamkan matanya menghadap ke arahnya. Jelas ia tambah memerah dan panas, apalagi dirinya juga melihat banyak sekali jejak kissmarks di leher.. pundak, lengan, juga dadanya.

Merutuk sesaat dalam hati, walaupun hanya satu ronde saja semalam. Ternyata Teddy sudah sebringas ini..

Teddy menopang kepalanya dengan tangan kiri sementara tangan kanannya mulai bergerak menyingkirkan anak rambut Bee yang acak-acakan, setelah itu jemarinya menyusuri wajah dan lengan Bee yang halus. "Semalem, malem yang indah yaa Bee.."

"Suara kamu, tatapan kamu, semuanya yang ada di kamu.."

"Bikin aku beneran lost control semalem.." Gumam Teddy sembari terkekeh tanpa suara. "Rasanya kek mimpi basah yang indah.."

"Tapi semalem itu nyata, bukan cuma mimpi doank.."

"Semalem juga akhirnya aku bisa nyentuh kamu, seluruhnya.." Teddy kembali merasakan rasa kupu-kupu terbang, ia kembali diserang oleh rasa yang bernama terangsang alias sange. "Dan sialnya, semalem aku nggak bisa habisin stamina aku gara-gara kamu udaa tepar. Padal aku masih pengen.."

"Parahnya sekarang rasa pengen itu muncul lagi, pagi-pagi buta kek gini gara-gara keinget semalem dan liat kamu.." Nafsu Teddy memang besar, ia akui itu. Makanya kemarin-kemarin dirinya sampai membuat keputusan untuk pisah ranjang, walaupun hanya bertahan selama beberapa hari saja. Dan semalam satu ronde tidak cukup bagi pria itu..

"Tahan Ted, masih pagi buta kek gini.."

"Jan lah lo brigas banget gitu asuk.." Daripada Teddy kelepasan menyerang Bee pagi-pagi buta seperti ini dan parahnya wanita itu masih terlelap, jadi lebih baik ia membangunkannya.

"Hhhhh.." Menghembuskan nafas panjang, Teddy mulai mengambil ancang-ancang untuk membangunkan Bee.

"Bee.." Teddy menepuk-nepuk pelan dan kecil pipi Bee. "Bangun yukk.."

"Udaa pagi ini.."

"Alarmnya udaa bunyi dari tadi.." Seperti biasanya juga Teddy membangunkan Bee dengan menoel-noel pipinya. "Ayokk bangunn.."

"My Waife.."

Bee mulai membuka matanya, kemudian mengusap wajah dengan punggung tangannya. "Emhh.."

Senyuman hangat Teddy terbit saat Bee benar-benar membuka matanya, "Selamat pagi my Waife.."

Menguap sesaat namun ditutup Bee, wanita itu membalas senyuman Teddy dengan sama-sama tersenyum hangat. "Selamat pagi juga my Hubbie.."

Bee tiba-tiba merasakan ada hal yang tidak biasa dengan dirinya, terutama dengan rasa menggelitik bulu selimut yang mengenai tubuhnya. Jangan lupakan juga dengan kakinya yang merasakan panas kaki Teddy yang menindihinya secara langsung, seketika ingatan tentang kegiatan panas semalam langsung muncul. "W-wait.."

"Terima kasih untuk semalem yaa Bee, tadi malem beneran malem yang indah buat aku.." Teddy membuka obrolan.

"K-kak T-Teddy.." Critical damage 999+ dari ucapan Teddy berhasil membuat kewarasan Bee porak-poranda. Badannya langsung tremor, detak jantungnya maraton, dan wajahnya memerah seperti stroberi matang sampai ke telinga.

BONDINGWhere stories live. Discover now