Chapter 12 : [ Mengungkap Fakta ]

8 10 0
                                    

                Berita mengenai Bee yang tertusuk dan sebagai sandera dari permasalahan Teddy dan Rigel pun cepat sekali menyebar, entah dari mana mereka mendapatkan berita itu. Tapi yang pasti mereka tidak ingin membuat masalah apapun dengan Teddy, Eddy, dan Libra. Terutama Teddy..

Di sekolah boleh saja hanya terlihat berkuasa karena jabatannya sebagai ketua OSIS, namun jika di luar sekolah.. jangan berharap melihat Teddy yang seperti di sekolahan. Cowok itu akan berkali-kali lipat lebih ganas dan menyeramkan..

"Kak Libra, gimana keadaan Bee?" Untuk pertama kalinya Sunny berani mendatangi Libra sendirian di publik, jika bukan karena mendengar berita itu dan memang Bee tidak masuk sekolah.. sudah dipastikan Sunny tidak akan keluar dari batas amannya. "Berita itu bener??"

"Yaa kek yang lo liat, Bee nggak di sini kan?" Libra menanggapi Sunny dengan sedikit malas, gadis itu hampir sama seperti Bee.. bersahabat sudah hampir lebih dari lima tahun membuat mereka mirip-mirip. Jadi jika Bee itu menjengkelkan untuknya, maka Sunny juga.

"Keadaannya?"

"Pemulihan.." Sebelum Sunny kembali membuka mulutnya, Libra terlebih dahulu menyumpalnya dengan sebuah bakwan. "Mungkin buat beberapa hari ke depan dia kaga bakalan masuk sekolah.."

"Lukanya lumayan dalem tapi itu bukan tusukan, tenang aja. Cuma goresan doank.."

"Owhh.." Sunny mengangguk-angguk, "Rumah sakit mana? Kamar apa? Lantai berapa?"

"Banyak nanya kali lah kau.." Libra menatap jengkel Sunny, "Untung cuma lo doank, kalo udah sama Bee. Pecah ni pala.."

"Aku kan khawatir sama Bee, kak!" Sunny balas menatap sengit Libra, ia bertanya baik-baik malah dijawab seperti itu.

"Pulang sekolah nanti ikut aja jenguk kalo mau tau di mana dan keadaan Bee.."

"Siap, tungguin tapi. Awas kalo ditinggal.."

Libra teringat satu hal, "Lo di jemput?"

"Iyalah, masa ngesot_-"

"Lama nggak supir lo sampe? Kalo lama mending lo cari tebengan. Biasanya nih cewek kek lo ngajak orang lagi.."

"Nggak ada tebengan, aku nggak mau ngomong-ngomong ke anak kelas dulu. Takut Bee malah kaget nggak ada persiapan.."

"Tch.." Libra berdecak, "Makanya cepet gede biar bisa pakai motor.."

"Aku udah bisa naik motor sendiri yaa, tapi kak Libra tau keluarga aku kek apa kan? Apalagi papa aku.."

"Dasar ngartis.." Cibir Libra.

Sunny hanya membalas cibiran Libra dengan ekspresi ikut mencibirnya, kemudian ia teringat. "Nebeng kakak aja yakk.."

Libra jelas langsung menolak, "Ogah, gue kan mau sama Sezan.."

"Dih, dasar butol. Bucin tolol.."

"Anj_ astaghfirullah.." Libra tersenyum sembari mengelus dadanya, sejak kapan Sunny berani mengatainya langsung seperti ini. "Sejak kapan lo berani ngomong gitu ke gue hee?"

"Sejak kakak biarin Bee masuk kandang singa, padahal hubungan kakak sama Sezan aja baik-baik aja kan?"

Teddy menatap perdebatan sengit Libra dengan Sunny, ia sedikit tertriggered dengan ucapan gadis itu yang mengatakan membiarkan Bee memasuki kandang singa. "Gue seganas itu yaa?"

"Coba lo minta tebengan ke mereka, siapa tau ada yang mau.."

Teddy jelas langsung melirik Libra dengan ujung matanya, setelah rahasia terungkap tentang dirinya yang dijodohkan dengan Bee.. bahkan ia mengakui dalam hati jika ia kalah. Sekarang sohibnya itu malah memancing-mancing, "Lo lupa Lib?"

BONDINGΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα