Chapter 14 : [ Drama Berlanjut ]

11 12 9
                                    

               Bee masuk sekolah, ia langsung menjadi pusat perhatian. Orang-orang jelas menatapnya dengan penasaran, mungkin dengan seberapa parah luka yang ia derita. Tapi jelas Bee tidak peduli dengan rasa penasaran mereka, ia malah risih sendiri saat beberapa orang menanyai kronologis lengkapnya. Jika Teddy saja tidak menjelaskan cerita aslinya, untuk apa ia juga bercerita? Ini kan masalah Teddy..

"Bee, gimana bisa kamu jadi sandera?"

"Cerita napa.."

"Diem-diem aja dari tadi.."

"Kenapa nggak nanya kak Teddy aja? Cerita lengkap bangetnya kan ada di dia.." Bee jelas terusik, ia tidak nyaman.

"Nanti kita kena bom atom, tau ndirilah kalo kak Teddy itu ganas.."

Bee berdecak kesal, "Makanya berhenti kepo.."

"Ihh sensian.."

"Terus Bee, kak Teddy jenguk kamu nggak?"

"Pas pertama kali tuu keknya kak Teddy malah pergi ke mana soalnya terakhir perginya.."

Bee berusaha mengingat saat Teddy menjenguknya pertama kali, ahh pasti saat itu Teddy membeli boneka terlebih dahulu. "Dia terakhir.."

"Ihh sumpah, berarti kak Teddy emang masih nyimpen dendam kesumat sama kamu. Walopun kamu pernah ketarik permasalahan pribadinya bahkan sampai jadi korban, kok kak Teddy masih dendam yaa sama kamu.."

"Nggak jatuh cinta aja gitu.."

"Belom ngerasain karma tuu mesti.."

Bee hanya diam menyimak, ternyata Teddy memang benar-benar setertutup itu. Padahal saat dengannya, cowok itu lumayan terbuka. Bahkan kadang-kadang bersikap manis padanya, "Dia jatuh di lubang yang sama dengan kebenciannya.."

"Khihii.." Bee terkikik diam-diam, ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Kita jatuh di lubang yang sama karena terikat takdir.."

"Bisa nggak kalian jan ngejer-ngejer Bee buat cerita? Kasian tuu mukanya kek tertekan gitu.." Sunny jelas menyempil ke dalam obrolan orang-orang yang kepo, kata Eddy.. ada cerita panjang yang terjadi antara Bee dan Teddy. Untuk itu biarkan mereka sendiri saja yang bercerita, kita hanya perlu menunggu saja.

"Kamu keknya tau ceritanya Sun, cerita napa.."

"Cerita apa? Aku tau apa?" Sunny menatap mereka dengan malas, "Aku nggak tau apa-apa.."

"Kak Eddy bilang, ada cerita panjang di antara mereka. Kalo aku mau tau, aku harus nunggu mereka sendiri yang cerita.."

"Padal kan kak Eddy adiknya kak Teddy, harusnya tau kan ceritanya.."

"Dia tau, tapi dia nggak ngasih tau aku. Jadi aku bisa apa?" Sunny mengedikkan bahunya singkat.

"Kalian pacaran?"

"Nggak, deket sih iyaa tapi pacaran enggak.."

Bee ketinggalan banyak cerita tentang Sunny dan Eddy, tapi sepertinya mereka juga terkena misi dari Sezan. "Pasti gara-gara Sezan kan?"

"Iyaa, tuh bocah emang yaa.. makcomblang kelas kakap. Hanya karena kak Eddy nawarin tebengan, ehh berujung di comblangin.."

"Ngeselin emang.." Lanjut Sunny.

"Mengamankan posisinya, biar nggak ada lagi yang ganggu hubungannya sama kak Libra.." Bee akui, Libra dan Sezan memang bucin tololnya minta ampun. Siapa saja dikorbankan agar hubungan mereka tetap berjalan lancar. "Kebucintololannya udah mengalir jauh kek pralon Rucika.."

"Didenger sama kak Teddy mampus kamu Bee.." Manda memperingati. "Semingguan ini sekolahan tenang tanpa aura membunuh kak Teddy, mungkin karena kamu nggak ada.."

BONDINGWhere stories live. Discover now