Chapter 27 : [ Backstreet Lagi ]

9 10 8
                                    

               Tanggal tiga Januari, tepat di hari Senin. Sebastian International High School memulai semester barunya —semester genap.

Perlu diingatkan kembali, Teddy sudah resmi pensiun dari jabatan ketua OSIS-nya sejak Penilaian Tengah Semester gasal kemarin selesai dilaksanakan. Kursi ketua OSIS saat ini diduduki oleh mantan kandidat yang Teddy ajukan, yaitu Raden Erlangga dari kelas XI Sains 1.

Jangan lupakan juga jika Teddy dan Bee sudah naik kelas, selain itu ada hal lain yang perlu untuk diingatkan kembali.. yaitu tentang Rasya, Maul, Zasri, dan Emma yang berhasil masuk ke sekolah ini dengan beasiswa. Tidak lupa dengan nama marga keluarga mereka yang Sebastian, orang-orang langsung tahu jika ketiganya adalah adik angkat Teddy dan Eddy. Jadi tidak akan ada ribut-ribut berita tidak jelas..

"Kacian yang malem taun baru kemaren nggak sama ayank😂" Bee menggoda Sunny yang baru saja sampai di kelas sambil mewek-mewek dan menggerutu tentang malam tahun barunya kemarin.

"Emang susah yaa punya pacar dari keluarga bernama gede.." Sambil Sunny duduk di samping Bee, ia melanjutkan acara meweknya. Teringat dengan Eddy yang ada acara apapun itu harus ikut, padahal cowok itu bukan pewaris utama. Seharusnya bisalah Eddy membolos saja untuk menghabiskan waktu dengannya kemarin, tapi apa boleh buat? Kakak Eddy saja menyeramkan, apalagi keluarganya. Sunny benar-benar ngenes..

"Mana kamu ada acara juga lagi, kan ue kesepian kek orang ilang di tugu kemaren.." Lanjut Sunny.

"Yaa gimana, namanya acara keluarga. Lagian kan kemaren udah ue kirimin oleh-oleh ke kamo buat minta maaf, masih kurang?"

"Iyaa kurang, ayank bebeb ue nggak ngajak pergii. Kencan cuma berapa kali kemaren? Ditinggal-tinggal terus.." Sudah ditinggal Eddy ke Paris empat hari, setelah itu mereka kencannya juga tidak setiap hari. Udah itu malam tahun barunya kembali ditinggal, besoknya tidur seharian. Untung saja Sunny sayang pada cowok itu..

"Sabar yaa.." Walaupun terkesan bercandaan, Bee sebenarnya menahan rasa ingin muring pada Sunny. Sahabatnya itu belum tahu saja bagaimana capeknya nanti jika hubungannya dengan Eddy dibawa ke jenjang yang lebih serius, ia sudah merasakannya..

"Mau ue ajak nikah aja sekarang kak Eddy, biar ue nggak ditinggal-tinggal terus.."

"Mulutmu yaa Sun.." Semakin menjadi saja Sunny, sahabatnya itu bisa saja dalam masalah besar jika Eddy membawanya serius. "Kamu juga masih sekolah, gimana sama sekolah kamu nanti?"

"Home schooling kan bisa Bee, apasih yang nggak bisa dilakuin sama keluarga Sebastian?"

Jawaban yang sama persis dengan ucapan Dira dan Yessa dulu, "Jan aneh-aneh deh Sun, jan cari masalah. Berurusan sama keluarga Sebastian itu butuh mental kuat.."

"Belajar dari pengalaman aku, kamu harus bisa ngambil poin pentingnya. Jan mikirin enaknya aja, pikirin yang nggak enaknya juga.." Lanjut Bee.

"Tapi kak Eddy nggak ada waktu buat aku Bee.." Ingin menyesal berpacaran dengan Eddy, namun Sunny bukan tipe orang yang pergi begitu saja. Jika ia sudah berkomitmen, ia pasti akan menjalaninya.

"Nanti juga ada, aku pastiin kak Eddy bakalan tanggung jawab udaa bikin kamu muring-muring gini.." Eddy itu hampir sama seperti Libra, bucin tolol. Tapi masih dalam kadar kewajaran, beda dengan kakaknya yang tololnya sudah tidak ada obat. "Percaya dehh.."

"Okeyy.." Sunny akhirnya mengakhiri acara meweknya, ia tiba-tiba memikirkan.. bagaimana jika Bee dan Teddy beneran jadian. Pasti mereka bisa double date, "Ehh Bee.."

"Apaan?"

"Gimana kalo kamu sama kak Teddy beneran jadian?"

Bee langsung tersentak, ia langsung menatap Sunny horor. "Jadian pala bapaknya.."

BONDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang