Chapter 16 : [ Ungkapan Cinta ]

17 11 0
                                    

                 Teddy dan Bee telah selesai membeli barang-barang seserahan yang ibu negara tugaskan pada keduanya, dari perlengkapan ibadah sampai pakaian dalam. Untuk perhiasan, makanan dan buah-buahan itu sudah ibu negara yang atur.

Sepasang remaja tersebut sekarang tengah dilanda kecanggungan karena sempat terjadi sebuah kejadian saat mencari baju tidur, niat hati bertanya pada pelayan toko untuk rekomendasi baju tidur hantaran nikahan yang bagus. Jelas saja jawabannya lingerie..

Bahkan keduanya langsung diarahkan menuju ke tempat baju-baju haram tersebut, sudah bisa ditebak apa yang selanjutnya terjadi di antara mereka.

Setelah membeli peralatan make up sebagai tugas terakhir, Teddy dan Bee langsung menuju ke mushola untuk melaksanakan sholat dhuhur kemudian mampir ke salah satu restoran yang ada di mall itu. Mereka akan mengisi tenaga terlebih dahulu karena sudah menunjukkan jam makan siang dan mereka jelas sudah kelaparan..

"A-abis ini ke mana lagi kak?" Bee membuka topik obrolan sembari menunggu pesanan mereka.

Teddy berpikir sesaat, sepertinya sudah tidak ada keperluan lagi. "Pulang?"

"Okeyy.." Bee mengecek pukul berapa sekarang, ternyata baru pukul 13.48 WIB. Mungkin sampai rumah jam setengah tiga lebih, ia berpikir akan tidur saja nanti setelah sampai.

Keduanya kembali dilanda keheningan, sampai Teddy melihat seorang ibu-ibu bersama empat anaknya. Hal itu mengingatkan dirinya pada budhe panti, ahh.. bagaimana jika dirinya mengajak Bee ke panti saja? Hitung-hitung memperkenalkan yayasan keluarganya itu pada Bee. "Atau mau ke panti?"

Bee langsung menatap Teddy, "P-panti?"

"Panti yayasan keluarga gue.."

"Ahh.." Bee mengingatnya, anak-anak panti dan pengurusnya kan juga diundang ke pertunangan mereka nanti. Jadi daripada dirinya canggung-canggung bagaimana gitu karena baru sempat berkenalan, lebih baik kenalan sekarang saja. "Bolehh.."

"S-sekalian Bee mau kenalan sama mereka.."

Respon yang bagus dan sesuai harapan Teddy, cowok itu tersenyum tipis. "Kita mampir beli jajanan dulu buat anak-anak nanti.."

"H'mm.." Bee mengangguk-anggukkan kepalanya.

.・。.・゜✭・ʕ≧ᴥ≦ʔ.・✫・゜・。.

                Panti asuhan yayasan keluarga Sebastian tidak seperti panti asuhan pada umumnya, tidak ada plakat nama dan banner yang menunjukkan bangunan rumah besar yang baru saja mobil Teddy masuki adalah panti asuhan.

Walaupun rumah tersebut tidak sebesar mansion kediaman Sebastian dan Abimana, namun bangunan ini termasuk dalam salah satu rumah besar di kompleksnya.

"Assalamu'alaikum.." Teddy dan Bee mengucapkan salam bersamaan, walaupun gadis itu mengucapkannya dengan lirih karena masihlah orang asing.

"Wa'alaikumsalam.." Beberapa anak-anak menjawab salam keduanya serempak, "Kak Teddyy.."

"Heyyo whats up.." Teddy jelas tersenyum lebar melihat anak-anak tersebut berlari menghampirinya, "Saatnya healing.."

Mereka bersalaman dengan Teddy, dengan penuh semangat dan ceria. Tanggapan Teddy yang humble pada anak-anak itu jelas pemandangan baru yang mengejutkan untuk Bee, "K-kak Teddy senyum.."

Seperti yang pernah Bee pikirkan dahulu, jika cowok itu senyum.. pasti dirinya akan jatuh cinta. "J-jantung aku.."

"Kakak ini siapa kak?"

BONDINGWhere stories live. Discover now