Chapter 17 : [ Bidadari Tak Bersayap ]

15 12 0
                                    

               Bee diajak oleh Yuni —salah satu pengurus panti selain Resti— ke sebuah ruangan atau kamar, di kamar tersebut terdapat tiga baby box yang berjajar dan sebuah kasur single bed.

"Ketiga bayi itu diadopsi sama bu Yessa karena sengaja dibuang.."

Hati Bee langsung berdenyut sakit mendengarnya, ia sangat bersyukur memiliki orang tua seperti Hexa dan Dira walaupun mereka sedikit gila karena menjodohkannya di usia dini seperti ini. Namun dirinya jauh lebih beruntung daripada bayi-bayi di hadapannya itu, "M-mereka kan nggak bersalah.."

"Budhe juga nggak tau kenapa mereka tega buang buah hati mereka, padahal masih banyak orang yang nunggu kehadiran buah hati bertahun-tahun lamanya belum dikasih.."

Yuni melihat Bee yang sejak tadi menatap bayi mungil berkelamin perempuan yang masih dibedong dan tertidur dalam keranjangnya, "Alicia, dia diadopsi baru beberapa minggu yang lalu. Saat itu bu Yessa lagi kunjungan ke rumah sakit, dia nggak sengaja denger berita kalo ada bayi yang abis dibuang lagi dirawat di rumah sakit.."

"Pas ngecek bayi itu, bu Yessa langsung jatuh cinta dan akhirnya memilih mengadopsinya.."

"Budhe.. nggak kerepotan?" Jelas Bee bingung, ada tiga bayi yang masih kecil yang pastinya sangat rewel. Masih ditambah dua belas anak-anak panti lainnya, sedangkan tenaga panti di sini hanya ada tiga orang saja..

"Yaa mau gimana lagi Nduk, tapi bu Yessa juga sering ke sini kok ngurus mereka.."

"Pagi sampai siang, bu Yessa ngurus panti. Sore, malem, ke paginya lagi.. dia ngurus keluarganya sendiri." Lanjut Yuni.

Sebenarnya apa yang ada dipikiran calon mertuanya itu? Mengadopsi banyak anak-anak kurang beruntung dengan namanya sendiri, bahkan masih ikut mengurusnya. Memang tidak ada yang salah, sama sekali tidak. Tapi kenapa? Jelas pertanyaan itu yang berputar di kepala Bee. "Masih mau liat mereka bobok Nduk?"

"Budhe mau ke mana?"

"Budhe mau turun bentar, mau ngomongin budhe Resti tentang rencana pertunangan kalian.."

"E-ehh.." Bee jelas ber-ehh ria mendengar hal itu.

"Budhe tadi dapet telpon dari bu Yessa, katanya mau jemput anak-anak besok buat beli baju.." Yuni mengelus pipi Bee sayang, "Budhe ngajak kamu ke sini biar kamu tau, masih ada adik-adik angkat Teddy yang lainnya.."

"Budhe tinggal yaa, nanti kalo ada yang nangis panggil aja Budhe.."

               Bee akhirnya ditinggal sendirian di kamar tersebut, ia jelas tidak tahu harus melakukan apa selain melihat bayi-bayi itu tidur. Seperti yang telah Yuni katakan tadi, ada Alicia.. bayi yang baru beberapa minggu lalu diadopsi oleh Yessa. Ada Rizki yang mungkin berumur tiga bulan, dan Bianca yang berumur sepantaran dengan Rizki.

Ketiganya masih sangatlah kecil untuk menghadapi kerasnya dunia luar, apalagi kata Yuni tadi mereka dibuang? Sungguh keji sekali orang tua mereka. Beruntung mereka bertemu dengan Yessa dan para pengurus panti, setidaknya masa depan mereka ada yang menjamin. Tidak madesu..

Bee tersenyum teduh melihat ketiganya tidur dengan nyanyak, ia jadi lebih banyak bersyukur sekarang. Dirinya akan belajar mengubah diri menjadi orang yang selalu bersyukur dengan apa yang dimilikinya, sekecil apapun nikmat yang Tuhan berikan padanya.

Ngoekk.. Oekk.. Mendengar Alicia tiba-tiba menangis jelas Bee kalang kabut. "Ehh.."

Gadis itu mendekati baby box bayi tersebut, mencoba menenangkannya dengan menepuk-nepuknya kecil. "Sayangg.."

BONDINGWhere stories live. Discover now