Chapter 15 : [ Strong -Stress Tak Tertolong ]

12 12 10
                                    

               Penerimaan raport kenaikan kelas telah dilaksanakan beberapa bulan yang lalu, ada kejadian yang hampir membuat orang-orang curiga dengan hubungan Bee dan Teddy itu sebenarnya apa saat Yessa dan Dira tampak mengobrol dengan sangat akrab. Mereka jelas saja tahu jika Yessa adalah ibu Teddy dan Dira adalah ibu Bee, kedua ibu-ibu itu tampak sangat akrab sekali. Padahal anak-anaknya tidak akur sama sekali..

Untung saja Bee dan Teddy sepakat untuk tidak menghampiri ibu-ibu itu saat masih bersama, mau berdrama apa lagi mereka di depan orang-orang? Tidak mungkin kan status perjodohan keduanya diumumkan begitu saja? Sangat bukan Teddy sekali.

Lalu juga untuk hubungan Teddy dan Bee dalam berbulan-bulan itu sampai sekarang jelas tidak banyak kemajuan berarti selain bertukar pesan, tidak ada kencan di sana bahkan ulang tahun Bee yang ke enam belas tahun dan ulang tahun Teddy ke delapan belas tahun saja tidak dirayakan bersama. Pertemuan keduanya pun hanya sebatas di sekolah dan kegiatan sekolah, benar-benar tidak ada kemajuan.

Bukannya Teddy tidak mau mengajak kencan atau ke rumah Bee untuk mengapelinya, tapi dirinya sibuk dengan tugasnya sebagai ketua OSIS. Sangat-sangat padat dengan event sekolah, entah itu seminar atau mengisi bintang tamu acara event SMA dan SMP lainnya di Yogyakarta. Bahkan menjadi perwakilan putra Yogyakarta dalam pertemuan event sekolah se-Indonesia..

Sepak terjang Teddy menggila, bukan hanya karena otaknya yang encer dan pembawaannya yang tegas, cool, dan badass. Marga keluarga yang ia sandang juga berpengaruh walaupun itu tidak terlalu penting di depan orang-orang yang memiliki kemampuan speak up tinggi. Tapi tetap saja, siapa yang tidak ingin menjadi pasangan Teddy yang sempurna seperti cowok dalam cerita-cerita di Wattpad? Antrilah pasti para betina..

Untuk itu kejelasan hubungan keduanya tengah dirapatkan oleh kedua keluarga besar, sekalian silahturahmi karena akan menjadi satu keluarga nantinya. Mumpung libur semesteran telah tiba dan Bee sudah kelas sebelas, umurnya juga sudah enam belas akhir.

Bee hanya dapat membatu sendiri di posisinya setelah Alby dan Teguh melamarnya untuk Teddy, jelas saja ia sangat terkejut karena serangan mendadak itu.

Saat rencana perjodohannya dengan Teddy terungkap, jelas Bee langsung mengubah planning masa depannya. Rencana apa yang akan ia lakukan untuk empat tahun ke depan sampai dirinya menikah dengan Teddy..

Tapi keluarga Sebastian sudah melancarkan serangannya sekarang dengan melamarnya, artinya tidak ada empat tahun lagi. Sudah pasti ia akan terikat dengan Teddy dengan status yang sudah tunangan dalam beberapa waktu ke depan. Biasanya status tunangan hanya bertahan selama beberapa waktu saja dan lanjut ke jenjang selanjutnya, yaitu menikah.

Bee jelas saja langsung pingsan di tempat karena serangan mendadak tersebut, ia bahkan tidak memiliki persiapan apapun. Sifat kekanakannya kadang masih suka menguasai, ia masih tumbuh menuju kedewasaan.

Namun Dira jelas langsung menerima, ini memang rencananya dengan Yessa. Tidak peduli kedua anaknya masih duduk di bangku sekolah, urusan sekolah itu bisa home schooling. Lagipula mereka juga bersekolah di sekolah milik keluarga sendiri, peraturan bisa dikesampingkan terlebih dahulu.

"Nanti kamu harus banyak belajar pengendalian diri dan kedewasaan sama Oma, biar sikap kekanakan kamu itu berkurang.."

"Kamu juga harus belajar jadi istri yang baik nanti sama Uti.."

Mendengar segala wajengan dari Aila dan Chesya sebagai nenek dari Bee, jelas gadis itu pusing sendiri. Mengapa mereka malah mendukung ibunya? Tidakkah mereka berpikir jika dirinya masih terlalu muda dan dini untuk menikah? Dan sekolahnya tentu saja. "Bee pusing.."

"Nahkah, nahkan.." Aila menatap Bee dengan jengkel, "Baru juga Oma sama Uti kasih tau, udah ngeluh aja kamu Bee.."

"Bee baru mau tujuh belas tahun Oma.. Uti.."

BONDINGWhere stories live. Discover now