Chapter 32 : [ Momentum ]

12 11 0
                                    

               Pukul 14.38 WIB acara baru selesai, ini baru acaranya saja yang ditutup. Namun obrolan dengan para kolega dan tamu undangan keluarga Sebastian dan keluarga Abimana jelas belum selesai.

Terbukti Teddy dan Bee masih harus ke sana-ke sini menemui tamu para petinggi negara dan pemerintahan, tak terkecuali bapak Presiden RI yang memenuhi ucapannya akan menghadiri pernikahan keduanya jika diundang.

Adzan ashar berkumandang, Bee menghela nafas lelah. Ia dan Teddy sudah melewatkan sholat dhuhur karena acara, "Nggak sempet dhuhuran kak, udaa adzan ashar aja.."

"Nggak papa, nanti dijamak.." Mengelus tangan Bee dengan jempolnya, Teddy juga tersenyum teduh.

"Nggak sempet makan siang juga kak :(("

Teddy terkekeh merasa gemas karena sempat-sempatnya istrinya itu memikirkan makan siang di tengah-tengah acara resepsi keduanya. "Abis ini kita makan yang banyak.."

Keduanya berjalan menghampiri meja keluarga dengan masih saling bergandengan tangan, "Muka kamu butek banget Bee.."

"Iyaa Bee, kenapa sayang?" Niat awal Vanilla ingin menggoda cucu mantunya itu, tapi melihat wajah Bee yang tertekuk dan melas lebih baik ia tidak jadi menggodanya.

"Ngelewatin sholat dhuhur sama makan siang, makanya nii cewek badmood.." Bukan maksud Teddy menyebut Bee dengan sebutan itu, ia hanya mengetes apakah Bee benar-benar badmood atau tidak.

"Nii cewek😕" Bee tambah cemberut karena Teddy menyebutnya 'ni cewek', tidak ada manis-manisnya dan membuatnya tambah tidak mood.

"Tuu diprotes, nyebutnya yang manis kenapa Tedd.." Puput merasa geli melihat interaksi Teddy dan Bee, ingin rasanya ia langsung mengunci keduanya di kamar agar keluar-keluar dari kamar itu Bee sudah menggendong bayi.

"H'mm, bilang istriku kek ato waifu ku kek.." Tambah Teguh.

"Opa wibu.." Cibir Teddy.

"Untung aja Oma sayang Opa, jadi dulu mau-mau aja jadi bahan cosplay waifunya Opa.." Eddy menambahi sembari bergidik geli.

Teguh melipat tangannya di dada, "Hee bocah, kalo nggak sayang yaa nggak bakalan jadi kalian lahh.."

"Tanpa Opa sama Oma, daddy kalian nggak bakalan ada. Kalian juga nggak bakalan ada.." Lanjut Teguh yang membuat anak-anak muda itu terdiam, mungkin pikiran mereka tengah jalan-jalan mencerna maksud kalimat ini.

Dan sepertinya Bee harus segera menghentikan topik ini sebelum mereka merembet membahas dirinya dan Teddy yang baru saja selesai acara, biasanya setelah acara resepsi pernikahan selesai.. sepasang pengantin akan melakukan 'ibadah bersama'. Jelas Bee tidak mau digoda oleh kedua keluarga besarnya ini mengenai hal itu, "Bee laperr.."

"Hee bocah, makan mulu pikiran lo.." Libra langsung menyaut seperti petir, "Pantesan lo gembrot😏"

"Lo brisik_-" Balas Teddy sembari menatap Libra datar, ia tidak terima jika sohibnya itu melakukan body shaming terhadap istrinya walaupun Bee adik Libra sendiri. Tidak tahu saja Libra jika body Bee itu wangi-wangi..

"Mirror lah kak yang gembrot siapa.." Tidak ingat Libra sepertinya jika Sezan yang gembrot, atau memang kakaknya itu saking bucin tololnya sampai buta. "Gembrot bilang gembrot.."

"Gue kaga gembrot yaa Bee, kalo gue gembrot.. gue mana punya abs. Lo tau gue punya roti sobek kan?"

"Hilih, tipis aja bangga :v" Mending juga punya Teddy yang sudah kelihatan sekali abs-nya, sudah itu suaminya tidak berisik seperti Libra walaupun memiliki abs. "Yang tebel gitu kek, baru bolehlah disombongin.."

BONDINGWhere stories live. Discover now