Chapter. 37

3.5K 264 32
                                    

Jangan lupa vote & komen guys!
Typo bertebaran, harap tandai ❗
Jangan lupa juga buat follow instagram
@prynstory_ Buat dapet spoiler cerita cerita senajutnya dan cerita-cerita lain yang aku buat.

•••

"BERHENTI!"

Teriak Ilyas menghentikan algojo yang hendak melayangkan cambukan ke arah punggung Zayyan. Teriakan Ilyas sontak menghentikan algojo yang akan melayangkan cambukan dan teriakan Ilyas juga mengambil perhatian seluruh penghuni pesantren.

"Hoshh, tolong cabut hukuman Gus Zayyan hoshh." ucap Ilyas sambil terengah-engah karena berlari.

"Apa maksud kamu Ilyas!" ucap tetua satu.

"Iya kenapa kamu meminta hukuman Gus Zayyan di cabut?" tanya ustadz Rido.

Ilyas menarik nafas nya dalam-dalam kemudian menghembuskan nya perlahan, ia mendekati aula yang dimana terdapat para tetua dan Kyai Azahari juga Kyai Faiz.

"Mohon maaf sebelumnya, karena saya tidak sopan. Alasan saya menyuruh kalian untuk menghentikan hukuman Gus Zayyan, itu karena Gus Zayyan tidak bersalah." ucap Ilyas mencoba menjelaskan.

"Bagaimana kamu bisa tau kalau Gus Zayyan tidak salah?" tanya tetua tiga.

"Saya mempunyai bukti kalau Gus Zayyan tidak bersalah, justru yang salah adalah si penuduh." jawab Ilyas menatap sinis ustadzah Amira

"Jika kamu punya buktinya, mana tolong tujukan kepada kami semua." ucap Kyai Faiz.

Ilyas mengangguk kemudian mendekat ke arah Kayu Faiz dan Azhar, ia memberikan ponselnya dan memutar satu buah video.

Bagaimana keadaan ustadzah Amira?

Ustadzah Amira begitu panik, wajahnya sudah pucat. Hatinya tidak tenang saat mendengar bahwa Ilyas memiliki bukti, ia mengigit bibirnya dengan gelisah.

Kyai Zahar dan Kyai Faiz bersama para tetua pesantren, melihat video yang berputar di handphone Ilyas.

Di awal vido mereka melihat ustazah Amira yang mengendap-endap mendekati meja Zayyan dan menggantikan botol aqua yang berada di meja Zayyan, kemudian mereka melihat Ilyas yang berbincang dengan Zayyan setelah itu Ilyas pergi karena suatu urusan, hingga akhir video yang dimana Zayyan meminum aqua yang sepatu di tukar hingga merasakan aneh di badanya. Hingga puncaknya ustadzah Amira datang dan mencoba mendekat ke arah Zayyan namun Zayyan berteriak agar tidak mendekatinya, hingga ustadzah Amira nekat mendekati Zayyan dan saat itu Zayyan berusaha menyingkirkan ustadzah Amira namun tubuhnya oleng.

Para tetua yang melihat itu tidak percaya, mereka menggelengkan kepala tak habis pikir. Begitu juga dengan Kyai Faiz dan Kyai Azhar.

"Ustadzah Amira kesini sebentar, tolong jelaskan kejadian di dalam video ini." ucap tegas Kyai Azahr.

Ustadzah Amira menelan ludahnya kasar, kemudian dengan langkah ragu ia mendekat ke erah Kyai Azahr. Kyai Azhar langsung memutarkan video itu kembali, mata ustadzah Amira melebar saat melihat video itu.

"E-enggak i-tu bohong! I-tu pasti editan." ucap ustadzah Amira menggeleng ribut.

"Jelas-jelas saya di lecehkan." lanjut ustadzah Amira.

"Editan darimana nya ustadzah Amira, coba antum liat lagi." geram Ilyas.

"Ini bukan editan, jika video ini editan pasti akan terlihat kasar sedangkan ini tidak. Yang berarti video ini memang asli." ucap tetua dua yang sendiri tadi mempertahankan gerakan video.

"Berati ustadzah Amira kamu sudah melakukan kesalahan yang amat fatal, menuduh orang yang tidak bersalah." ucap Kayu Azahr.

Zahra, Umma Salma dan Ummi Sinta mendengar itu merasa bahagia. Mereka bahagia karena Zayyan tidak bersalah, mereka mengucapkan beribu-ribu rasa syukur atas pertolongan Allah.

DICINTAI PUTRA KYAI : ON GOINGWhere stories live. Discover now