Chapter. 08

10.1K 489 16
                                    

A/N: Baca elit vote komen sulit😒
Sebelum baca jangan lupa vote komen nya guys biar semangat aku buat ceritanya!

•••

Matahari masih terlalu pagi untuk terbit di jam 03:15 pagi, semua santri yang ada di pesantren Nurul Huda. Mereka masih terlelap dalam tidur mereka hingga suara alarm pesantren membangunkan mereka.

Pada jam 03:30 mereka bangun dan bergegas membereskan tempat tidur mereka dan setelah itu membawa peralatan shalat. Semua santri baik putra maupun putri berjalan berbondong-bondong menuju masjid untuk memaksakan shalat tahajud berjama'ah.

Setelah shalat tahajud berjamaah kegiatan berlajut yaitu mereka berwirid bersama sampai pukul 04:30 dan setelah itu apa pukul 04:30-05:00 di lanjutkan dengan shalat subuh berjamaah dan tadarus quran.

Dan kegiatan pesantren terus berjalan sesuai dengan jadwal yang sudah di tentukan.

Kini Zahra dan kedua temanya sedang menjemur pakaian di halaman belakang asrama putri. Setelah kegiatan

"Eh Za, gue pengen tau kenapa kemarin lo bisa setoran hafalan sama Gus Zayyan?" tanya Lily penasaran karena kemarin ia belum mendengar penjelasan dari Zahra

Zahra yang tadinya sedang memeras baju sontak menghentikan kegiatannya. Dan melirik ke arah ketiga temanya yang meminta penjelasan tentang kenapa ia bisa setoran hafalan dengan Gus Zayyan.

"Kalian inget nggak waktu kemarin malem aku izin buat ke koprasi pesantren" tanya Zahra yang di angguki ketiganya

"Nah waktu aku beli buku, aku lupa bawa uang. Dan kebetulan tiba-tiba Gus Zayyan juga datang ke koprasi pesantren buat beli sepidol sama tintanya, nah pas dia mau bayar di bilang kalo buku yang aku beli dia yang bayar." jelas Zahra

"Jangan bilang sebagai gantinya uang Gus Zayyan lo di suruh setoran hafalan sama dia" tebak Alia

Yang di angguki kaki oleh Zahra, membuat ketiganya melebarkan mata.

"Huee, ko lo beruntung banget sih Zaa" ucap dramatis ketiga

"Beruntung gimana?" tanya Zahra sambil melanjutkan kegiatannya

"Iya beruntung tau, lo jadi bisa dekat sama Gus ganteng tapi galak" jawab Syifa

"Tapi aku nggak ngerasa kayak gitu, justru aku ngerasa tertekan tau" dengus kesal Zahra

Selalu dibuat salah tingkah gimana nggk tertekan

Saat keempatnya sibuk menjemur pakaian tiba-tiba pengurus asrama menghampiri mereka berempat.

"Assalamu'alaikum," ucap Mbak pengurus pondok. Nama pengurus pondok itu adalah Mbak Sri

"Wa'alaikumsalam," ucap keempatnya serempak

"Zahra" panggil Mbak Sri

"Ah iya mbak, ada apa?" tanya Zahra

"Kamu disuruh bu nyai buat ke ndalem, katanya orang tua kamu datang berkunjung" jawab Mbak Sri

"Oh iya Mbak nanti saya kesana"

"Iya sudah, kalau gitu Mbak pamit dulu. Assalamu'alaikum" ucap Sri beranjak pergi dari hadapan Zahra dan ketiga temanya

"Yaudah Za sana lo ke ndalem, pasti orang tua lo udah unggu. Jemurnya biar kita yang lanjutin" ucap Alia

"Yudah makasih ya. Kalau gitu aku ke ndalem dulu. Assalamu'alaikum" ucap Zahra sambil beranjak dari tempatnya menuju ndalem.

***

Saat sampai di depan ndalem Zahra dapat melihat di halaman ndalem terparkir mobil milik kedua orang tuanya, senyuman Zahra merekah ia tidak sabar bertemu dengan kedua orang tuanya. Karena jujur saja ia sangat merindukan kedua orang tuanya.

DICINTAI PUTRA KYAI : ON GOINGΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα