Chapter. 40

5.5K 283 18
                                    

Jangan lupa vote & komen!
Typo harap tandai!

•••

Sejak hari itu, saat dimana kaca kamar Zayyan dan Zahra di lempari batu. Yang ternyata sebuah teror, kini terus berlanjut. Macam-macam teror berdatangan yang tertuju pada Zahra dan bayi di dalam kandungannya, tentunya Zahra takut ia kalut dengan kekhawatiran keselamatan anak nya.

Penjagaan Zahra pun Zayyan perketat ia tidak membiarkan Zahra tanpa penjagaan dan pengawasan nya, ia sangat khawatir. Zayyan sedang mengusut siapa yang mengirim kan teror kepada istrinya, namun sampai sekarang belum juga mendapatkan titik terangnya.

Kini usia kandungan Zahra sudah memasuki bulan ke delapan, itu berarti satu bulan lagi Zahra akan melahirkan. Dan tentunya Zahra dan Zayyan sangat tidak sabar menanti anak mereka, keduanya sebentar lagi akan menjadi sosok Ayah dan Ibu.

Keduanya juga di sibuk kan dengan memilih perlengkapan untuk anak mereka nanti.

Menjadi orang tua memang tidak mudah, banyak ketakutan yang menghantui mereka. Karena tidak ada sekolah atau kursus untuk menjadi orang tua, padahal posisi ini adalah posisi yang paling sulit di dunia.

Mereka harus sebisa mungkin menyediakan pendidikan terbaik yang mereka mampu, memberikan kasih sayang dan perhatian yang besar , menyediakan kebutuhan dasarnya dan kebutuhan akan rasa aman, nyaman dalam belajar, merasa dipercayai dalam melakukan tugas, memberikan peraturan rumah dan tugas rumah tangga dan hal-hal lain yang berguna bagi masa depannya kelak.

Ketakutan itu tidak bisa menghilang, karena begitu banyak hal yang tidak bisa kita kontrol dalam hidup ini. Tetapi Mereka belajar untuk memasrahkan semua kepada Tuhan dan tetap berusaha menjadi orang tua yang tidak hanya berkata-kata tapi mencontohkan perbuatan baik.

Menjadi orang tua yang baik bukanlah hal yang mudah tetapi bukan berarti mustahil untuk dilakukan, karena anak mencontoh perilaku dari orang tuanya, maka mereka sebagai orang tua, harus terus membenahi diri, agar menjadi teladan bagi sang anak. 

Hari ini adalah hari dimana Zahra akan memeriksakan kandungannya lagi, Zahra sedang bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit bersama sang suami.

"Udah siap?" tanya Zayyan kepada sang istri saat memasuki kamarnya.

"Sebentar lagi." jawab Zahra sambil merapikan cadar yang di kenakan nya.

Setelah selesai Zahra langsung mengambil tas kecil miliknya, dan berbalik badan mendekati Zayyan.

"Ayo aku udah siap." ucap Zahra di depan Zayyan.

Tanya Zayyan terangkat untuk mengusap perut Zahra tidak lupa juga ia menunduk menciumnya.

Setelah berpamitan Zayyan dan Zahra langsung pergi menuju rumah sakit, di sepanjang perjalan tidak ada hentinya Zayyan mengusap perut Zahra. Sesekali ia merasakan tendangan kecil dari bayinya membuat nya terkejut bagia saat mendapatkan respon tendangan dari sang anak.

***

Sesampainya di rumah sakit Zayyan langsung menuju ruangan dimana Zahra bisa memeriksa kandungannya, setelah memeriksa kandungan dan mendengar penjelasan dokter mengenai bayi nya. Mereka langsung menebus vitamin yang di resep kan dokter kandungan yang memeriksa Zahra.

Kini Zayyan dan Zahra sedang berada di dalam perjalanan pulang, setelah menebus vitamin keduanya memutuskan untuk pulang.

"Mas." panggil Zahra.

"Hm, kenapa?" sahut Zayyan dengan tangan aktif mengusap perut Zahra.

"Aku pengen ke taman, kita ke taman dulu ya." pinta Zahra.

DICINTAI PUTRA KYAI [ END-REVISI ]Where stories live. Discover now