Chapter. 10

10.7K 375 25
                                    

Hai balik lagi di cerita Zayyan & Zahra!
Oh ya aku minta pendapat kalian dong tetang cerita ini.

Aku sama minta maaf kalian, kalau cerita ini terlalu berbelit alurnya, atau kesamaan alur dengan cerita lain cerita ini murni dari pemikiran aku sendiri. Typo yang bertebaran yang ngebuat kalian semua nggak nyaman🙏🏻

Typo harap tandai❗

•••

"Aku juga beruntung, dan bersyukur sudah dipertemukan bidadari seperti kamu. Menurut kamu memang tidak ada apa-apanya, tapi kamu harta yang paling berharga bagi ku."

Deg!

Zahra terkejut dan melebarkan matanya saat mendengar sahutan dari Zayyan, ia mengira suaminya itu sudah tertidur pulas. Namun dugaan nya salah suaminya itu tidak tertidur dengan pulas.

Zayyan perlahan membuka matanya dan menatap istrinya dari bawah. Ia melihat pipi Zahra yang merah terkekeh geli, Zayyan tau pasti istrinya sedang tersipu malu.

Zayyan bangkit dari paha sangat istri yang tadi digunakan sebagai bantalan tidurnya. Zayyan melainkan badannya kemudian menangkup wajah sang istri dan tersenyum.

"Coba ulangi lagi." ucap Zayyan.

"A-apa?" gugup Zahra.

"Ucapan tadi saat aku tidur." sahut Zayyan tersenyum jahil nya.

"Yang m-mana? Aku nggak n-ngomong apa-apa ko, M-mas salah denger k-ali." jawab Zahra gugup sambil menyingkirkan tangan Zayyan dari wajahnya.

"Seriusan? Terus yang bilang 'Aku seneng dan aku beruntung bisa ketemu sama kamu, kamu terlalu sempurna Gus Zayyan buat saya yang tidak ada apa-apa nya.' " ucap Zayyan dengan tersenyum jahil dan mengangkat dagu Zahra agar menatapnya.

Blush bibi Zahra memanas, bibirnya bungkam ia tidak bisa ber kata-kata. Saat mendengar ucapan Zayyan, kemudian ia menyingkirkan tangan suaminya dari dagunya setelah itu Zahra menunduk menyembunyikan pipinya yang memerah.

Zayyan terkekeh geli saat melihat wajah istrinya blushing kemudian ia memeluk sang istri. Sedangkan Zahra yang di peluk oleh Zayyan langsung menyembunyikan wajahnya di dada bidang sang suami. Jujur saat ini Zahra benar-benar malu.

Zayyan terkekeh geli melihat tingkah Zahara. Zayn melepaskan pelukanku untuk melihat sang istri yang sedang tersipu malu, namun Zahara malah mengeratkan dan terus menyembunyikan wajah cantiknya yang sedang blushing di dada bidang milik suaminya.

"Jangan di lepas."

"Aku kan cuma pengen liat wajah istri aku kalau lagi blushing gimana?" Zayyan melepaskan pelukan istrinya lalu menatap wajah sang istri.

Zahra memejamkan matanya erat agar tidak bertatapan dengan mata milik Zayyan.

Zayyan yang benar-benar gemas dengan tingkah istrinya kemudian ia kembali memeluk kembali sang istri. Saat kembali memeluk Zahra ia sesekali mengusap kepala Zahra dan mencium kepala Zahra.

Setelah beberapa lama berpelukan Zahra dan Zayyan melepaskan pelukan mereka dan melirik ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 16:44.

"Kita keluar yuk buat makan. Kamu belum makan kan?" ajak Zayyan

"Hm, iya." ucap Zahra menangguk.

Zayyan dan Zahra keluar dari kamar mereka dengan Zayyan mengambil tangan Zahra.

"Eh, mantu sama anak Ummi sudah keluar kamar. Sini nak makan." ucap Ummi Sinta.

"Iya, Ummi." sahut Zahra dan Zayyan berbarengan.

DICINTAI PUTRA KYAI : ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang