Chapter. 03

11.8K 385 13
                                    

Typo bertebaran, tandai❗
Jangan lupa vote & komen❗

•••

Sekarang tepat pukul delapan malam keluarga Faiz sedang melaksanakan makan malam sesudah shalat Isya.

Suasana meja makan hening, hanya terdengar denting sendok yang beradu dengan piring. Sudah menjadi kebiasaan keluarga Zahra jika sedang makan tidak diperbolehkan berbicara. Kecuali hal penting!

Tak lama, Faiz menyimpan sendoknya lalu mengambil segelas air putih dan meminumnya. Faiz sudah selesai dengan makan malamnya ia menaruh gelas air yang telah kosong lalu menatap putrinya.

"Ada yang Abi mau bicarakan dengan kamu, selesai makan ke ruang keluarga langsung." ucap Faiz yang di angguki oleh Zahra.

Setelah makan malam tadi, sekarang Zahra, dan Faiz Abinya sedang berkumpul diruang keluarga. Faiz mengobrol ringan terlebih dahulu, sebelum ke inti ceritanya.

"Zahara bagaimana perkembangan cafe kamu?" Tanya Faiz, ia menatap putri bungsunya ini sedang duduk sambil memangku kucing kesayangannya

Zahra yang semua mengusap kebut kucingnya pun berhenti, ia menatap balik ke arah Faiz

"Cukup baik Abi, nggak ada masalah bahkan cafe Zahra semakin tinggi omset penjualanya" jawab Zahra sambil tersenyum manis

Faiz menghela nafas terlebih dahulu. Rasa Nya berat jika ia mengatakan kepada putri bungsu kesayangan ini.

"Zahra. Apa Abi pernah meminta sesuatu atau bahkan lebih permintaan kepada kamu?" tanya Abi Faiz ia menatap serius manik coklat Zahra

Zahra diam, mencoba mengingat. Tapi sepertinya tidak bahkan ia yang malah selalu meminta kepada Abi nya Faiz

"Nggak Abi, Abi nggak pernah minta sesuatu lebih, bahkan satu pun nggak ada. Malahan yang ada Zahra yang selalu minta lebih dari Abi," jelas Zahra sambil menunjukan deretan gigi putihnya

Abi Faiz tersenyum penuh arti. "Jika Abi meminta keinginan, apa kamu akan menurutinya?" tanya Abi Faiz lagi.

"Zahra mengangguk pelan."Insya Allah Zahara akan turuti jika Zahra mampu Abi," ucap Zahra sambil tersenyum lembut kepada Abi nya. 

"Kalo Abi meminta kamu masuk ke pondok pesantren dan menuntut ilmu di sana. Apa kamu setuju?" Ucap Faizz, membuat Zahra mengerutkan keningnya

"Insyaallah Zahra mau Abi, toh lagian kan emang Zahra suka bolak balik pesantren." Ucap Zahra

"Bukan pesantren milik Abi nak," ucap Faiz

"Loh, kalo bukan pesantren punya Abi terus dimana?" tanya Zahra heran.

"Pesantren punya sahabat Abi,"

"Kenapa nggak pesantren punya Abi aja? kenapa harus pesantren punya sahabat abi. Kan sama aja Abi," ucap Zahra sambil menghela nafasnya

"Kalo kamu pesantren di pesantren kita sama aja bohong Zahra, ada sesuatu hal yang membuat Nabi memutuskan kamu untuk masuk ke pondok pesantren sahabat Abi," jelas Faiz ia tahu pasti putrinya itu bingung

"Tapi alasan Abi meminta aku buat mondok di pesantren sahabat Abi apa?" tanya Zahra karena jujur ia sangat bingung dengan ucapan sang Abi

DICINTAI PUTRA KYAI : ON GOINGWhere stories live. Discover now