Chapter. 18

7.7K 300 30
                                    

Typo harap tandai❗
Update sambil revisi🙂
Jangan lupa vote & komen guys❗

•••

Zahra pagi ini sudah kembali ke kamar asramanya. Sebelum Zahra kembali ke asrama nya, ia menyiapkan pakaian dan semua keperluan suaminya. Karena hari ini Zayyan akan pergi menemui klien.

Berbicara tentang Alia, Lily dan Syifa. Mereka sama seperti Zahra, mereka bertiga sudah lulus kuliah jadi saat santri lain pergi ke sekolah mereka akan berdiam di asrama atau mengisi jam mereka dengan kegiatan yang ada di pesantren.

Alia, Lily, dan Syifa. Mereka berasal dari jakarta, jadi jangan heran kenapa mereka berbicara dengan bahasa gaul.

Alasan ketiganya mondok adalah karena ingin memperdalam lagi tentang ilmu agama, dan juga beberapa alasan lainnya. Yang membuat mereka memutuskan untuk mondok, umur Zahra dan ketiganya tidak berbeda jauh

"Za, tolong jelasin sejelas-jelasnya. Kejadian satu hari lalu." ucap Alia sambil mendekat ke arah kasur Zahra.

"Ya Za, sebenernya lo sama Gus galak ada hubungan apa?" tanya Syifa.

"Kenapa Gus Zayyan manggil lo sayang, terus kenapa Gus Zayyan peluk waktu itu. Kalo lo gak ada hubungan apa-apa, lo seharusnya tau kalo kita deket-deket sama laki-laki bukan mahram kita itu dosa." timbal Lily.

Zahra yang terintimidasi akhirnya ia pasrah, Zahra berfikir tidak mungkin juga ia harus terus menyembunyikan statusnya. Karena lambat laun pasti semua orang akan tau status dirinya dan Zayyan.

Zahra mulai menjelaskan.

"Waht!" pekik mereka.

"Seriusan lo itu istrinya Gus Zayyan, anaknya Kyai Azhar?" ucap Alia tidak percaya.

"Iya."

"Dulu aja bilang nggk mungkin, lah sekarang  udah jadi istrinya." cibir Lily.

"Kan aku juga nggak tau, takdir allah nggk ada yang tau." ucap Zahra.

"Hutfh lo beruntung ya Za bisa nikah sama Gus Zayyan. Aaaa gue juga jadi pengen hiks." ucap Syifa dramatis.

"Tadi kan lo bilang Gus Zayyan suka sama lo pas ketemu di acara majelis, nah gue mau ah ngikut nanti kalo ada acara di majelis. Siapa tau ketemu modelan kayak Gus Zayyan." ucap Alia berangan-angan.

"Iya gue juga pengen kayak lo, dicintai putra Kyai yang ganteng plus pahan agama. Argh bisa gila gue bayangin nya." teriak Syifa.

"Za, terus kapan lo publish hubungan lo sama Gus galak." tanya Lily.

"Nanti nunggu waktu yang pas." jawab Zahra.

"Za, saran gue cepet-cepet publish hubungan lo sama Gus Zayyan. Lo tau yang suka sama Gus Zayyan itu banyak apa lagi di pesantren ini. Gue juga suka sama Gus Zayyan, tapi tenang aja gue nggak bakalan ngerebut kok. Gue cuma mengungkapkan pendapat gue." ucap Alia sambil menepuk pelan paha Zahra.

"Iya, emang siapa sih yang nggak suka sama Gus Zayyan, udah mah ganteng, berpendidikan, anak kyai, paham agama lagi. Gimana nggak berlomba-lomba para kaum hawa buat jadi istri Gus Zayyan." timpal Lily.

"Kita harap lo cepet-cepet publish hubungan lo sama Gus Zayyan. Bener yang di bilang si Alia tadi banyak yang suka sama Gus Zayyan, apa lagi yah gue liat ustadzah Amira kayaknya lagi deketin Gus Zayyan." sahut Syifa.

"Ustadzah Amira?" tanya Zahra sambil mengerutkan keningnya.

"Iya ustadzah Amira, semenjak Gus Zayyan pulang dari Cairo. Dia makin gencer ngedeketin Gus Zayyan, bahkan dia banyak cari perhatian sama Gus Zayyan. Gue pernah liat ustadzah Amira ngasih Gus Zayyan kue, kue itu emang di terima sih sama Gus Zayyan tapi kayak yang terpaksa." papar Syifa.

DICINTAI PUTRA KYAI : ON GOINGWhere stories live. Discover now