Chapter. 20

7.1K 303 28
                                    

Typo harap tandai❗
Update sambil revisi🙂
Jangan lupa vote & komen guys❗

•••

Brak!

"ZAHRA!"

Zayyan berteriak kencang dan berlari mendekat saat melihat Zahra tergeletak di lantai yang berdebu dengan wajah pucat.

"Sayang, hei. Zahra!" panggil Zayyan sambil meletakan kepala Zahra di pahanya dan menepuk pipi perempuan itu.

"Sayang, bangun hey." panggil Zayyan lagi namun lagi-lagi tidak ada respon dari Zahra.

"Astagfirullah Za, kenapa kamu bisa sampai kayak gini? Siapa yang kunciin kamu di gudang sampe kayak gini?" ucap Zayyan kemudian mengangkat tubuh kecil istrinya itu ke dalam gendongannya ala brid style menuju ndalem.

Sepanjang perjalanan banyak para santri yang melihat dan memperhatikan Zayyan yang menggendong seorang perempuan, bisik-bisik di antara mereka mulai terdengar,
pertanyaan-pertanyaan mulai muncul di pikiran mereka.

Zayyan tidak perduli lagi dengan keadaan di sekitarnya, yang terpenting saat ini adalah istrinya.

"Assalamu'alaikum." ucap Zayyan memasuki rumah.

"Wa'alaikumus- Ya Allah nak! Zahra kenapa Bang? Cepat bawa ke kamar!" ucap Ummi melihat putranya menggendong Zahra.

Semua orang yang ada di ruang kelurga terkejut saat melihat Zayyan menggendong Zahra dengan wajah pucatnya. Kedua orang tua Zahra pun terkejut saat melihat menantu mereka menggendong putrinya yang terkulai lemas.

"Zay gak tau Ummi, tadi Zay temuin Zahra di gudang belakang masjid." sahut Zayyan membawa Zahra ke dalam kamar.

Setelah masuk ke dalam kamar dengan di ikuti oleh Ummi Sinta, Umma Salama dan suami mereka. Zayyan langsung membaringkan Zahra dengan hati-hati.

Semua orang ada di ndalem mereka terlihat sangat panik, bahkan Umma Salma menangis karena melihat keadaan putrinya yang tidak baik-baik saja.

"Abah tolong panggilkan dokter." ucap Ummi Sinta kepada suaminya.

Abah Azhar langsung mengambil ponselnya untuk memanggil dokter.

***

"Gimana keadaan putri saya dok?" tanya Umma Salma khawatir.

"Maaf sebelumnya, apa Ning Zahra punya trauma ?" tanya sangat dokter.

Umma Salma dan Abbi Faiz mereka saling pandang kemudian mengangguk dengan kaku.

"Iya dok, Zahra punya trauma terhadap laki-laki karena dul-" ucap Umma Salma menjelaskan dengan suara bergetar menahan tangis

"Karena dulu Zahra p-pernah menjadi k-korban p-pelecehan." lanjut Umma Salma menangis dan langsung memeluk suaminya, ia tak kuasa saat menceritakan tentang trauma yang di alami Zahra.

Zayyan yang mendengar perkataan itu sontak mengepalkan tangannya dengan kuat hingga urat-urat di tangannya terlihat, serta kuku-kukunya memutih. Zayyan terlihat begitu menahan amarahnya.

"Keadaan Ning Zahra bisa di bilang sekarang tidak baik-baik saja, mungkin nanti jika ia bangun mungkin akan histeris karena trauma yang Ning Zahra kembali." jelas sang dokter.

"Saya sarankan, Ning Zahra tidak bertemu dengan laki-laki terlebih dulu sampai keadaanya membaik, ini resep obatnya dan jangan lupa di minum dengan teratur." ucapnya lagi.

"Baik Dok, terima kasih." balas semua orang yang ada di dalam kamar itu.

"Sama-sama, baik kalau gitu saya pamit. Assalamu'alaikum." ucap dokter.

DICINTAI PUTRA KYAI : ON GOINGWhere stories live. Discover now