Chapter. 06

10.3K 435 14
                                    

Setelah menghabiskan makan malam di ndalem Zahra memutuskan untuk kembali ke asrama dengan menahan malu karena kejadian di makan malam tadi.

"Assalamu'alaikum." ucap Zahra sambil membuka pintu kamar asrama nya kemudian tidak lupa menutupnya kembali dan langsung menuju kamarnya

"Wa'alaikumussalam, gimana makannya tadi di ndalem." tanya Alia.

"Biasa aja, nggak ada yang wah." bohong Zahra ia tidak ingin menceritakan hal memalukan menurutnya.

"Kalo biasa aja kenapa tuh muka merah?" tanya Lily heran saat tadi melihat wajah Zahra yang memerah saat memasuki kamar asrama mereka.

"Gapapa cuma gerah," jawab Zahra dengan jantung yang berdebar.

Syifa, Lily dan Alia mereka semua memicingkan mata ke arah Zahra. Sedangkan Zahra yang mendapat tatapan seperti itu gelagapan, jantungan berdetak semakin tidak karuan.

"Lo boh-"

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar..

Ucapan Syifa terpotong kala mendengar suara Adzan Isya berkumandang, Zahra bernafas lega terhindar dari pertanyaan yang akan dilontarkan oleh Syifa.

"Sudah Adzan isya, yuk buruan ke masjid khan setelah shalat isya kita ada kajian dari Gus Zayyan" ucap Lily bersemangat begitu juga dengan Syifa juga Alia tapi tidak dengan Zahra.

Keempatnya keluar dari dalam asrama menuju masjid untuk melaksanakan shalat isya bersama dan dilanjutkan dengan tadarus, juga kajian.

Shalat isya berlangsung selama 20 menit dan dilanjutkan dengan tadarus 15 menit dan kemudian dilanjutkan dengan kajian yang akan dibawakan oleh Gus Zayyan.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." ucap Zayyan sambil sedikit membenarkan sorbanya .

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." jawab para santriwati dan santriwan serempak begitu pula ustadzah ustad dan ustadzah.

"Alhamdulillah segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang membalas doa hamba-hamba-Nya, apabila kita berdoa dan mengingat-Nya.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji kehadirat Allah Swt. yang mana telah mempertemukan kita dalam acara kajian hari ini dengan keadaan sehat wal afiat.

Shalawat serta salam tak lupa mari kita junjung tinggi kepada Baginda Nabi Muhammad saw. bersama ahlul baitnya, juga kepada guru-guru kami, orang tua kami saudara kami, pemimpin-pemimpin kami, muslimin dan muslimat, yang terdahulu juga yang akan datang." ucap Zayyan membuka kajian

"Kali ini saya tidak akan memberikan ceramah, tapi kali ini saya akan menceritakan sebuah kisah singkat keromantisan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersama istrinya Aisyah radhiyallahu anhu." ucap Zayyan dan di sambut dengan riuh oleh para santriwati dan santriwan.

"Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Aisyah RA pernah berkata, "Suatu ketika aku minum dan aku sedang haid, lantas aku memberikan gelasku kepada Rasulullah SAW, lalu beliau meminumnya dari mulut gelas tempat aku minum. Dalam kesempatan lain, aku memakan sepotong daging, lantas beliau mengambil potongan daging itu dan memakannya tepat di tempat aku memakannya." (HR Muslim)." ucap Zayyan memulai ceritanya dan langsung di sambut dengan pekikan histeris apa santri yang ada di masjid.

"Hal itu menunjukkan bahwa antara Rasulullah SAW dan Aisyah membangun rumah tangga dengan saling mengasihi dan memanjakan. Kesibukan Rasulullah SAW dalam memperjuangkan dan menyebarkan agama Allah SWT tidak menjadikan beliau lupa untuk menjalin kemesraan bersama istri tercinta.

Keromantisan Aisyah dengan Rasulullah SAW juga ditunjukkan tatkala mereka pernah mandi bersama dalam satu bejana. Dalam sebuah hadits, Aisyah RA pernah berkata,

DICINTAI PUTRA KYAI : ON GOINGNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ