54. Ulang Tahun Abang

194 27 2
                                    

Sebelum masuk chapter selanjutnya, gimana nih chapter sebelumnya? Jangan lupa kasih votenya ya teman-teman. Langsung aja yuk baca ceritanya, happy reading all.

Seluruh anggota keluarga Leonardo pun terdiam disaat Angkasa datang kearah meja makan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Seluruh anggota keluarga Leonardo pun terdiam disaat Angkasa datang kearah meja makan. Angkasa menghela nafas nya dengan kasar dikarenakan ia sudah dibuat badmood pada pagi hari. Sedangkan di lantai atas, Kevin sedikit mengintip kearah dapur untuk melihat reaksi Angkasa yang tersulut emosi dimeja makan. Ia pun kembali masuk kedalam kamar nya untuk memberikan luang kepada yang lain menjalankan rencana selanjutnya.

"Kenapa?" tanya Papa dengan muka yang datar.

Angkasa berdecak, ia menggeleng kepalanya,"Gak papa," jawabnya singkat.

Ia mengambil piring beserta sendok untuk mengambil lauk sarapan. Fiko dan Riko saling menoleh, mengangguk serentak setelah berbicara melewati telepati antar anak kembar.

"Abang, Abang nanti anterin Fiko ya?" tanya Fiko sembari menggoyangkan tangan si sulung.

Angkasa menatap Fiko dengan raut wajah kesal yang masih terpatri disana,"Kemana?" jawab Angkasa singkat.

"Anterin ke Gramedia, jam 4 sore bisa kan?" tanya Fiko.

Angkasa memberhentikan sarapan paginya untuk berpikir sejenak. Beberapa saat kemudian Angkasa menggelengkan kepala,"Gak bisa, gue ada jadwal motret abis pulang kampus," jawab Angkasa dan melanjutkan sarapan nya dengan kesal.

Fiko melengkungkan bibirnya kebawah, "Ishh ayooo lah temenin Fiko, ayooo gak usah ambil job nya kan bisa lanjut besok kerjanya," ujar Fiko lagi dan semakin menggoyang-goyangkan tangan Angkasa dengan kencang.

"Anterin Riko juga ya bang, Riko mau beli pulpen sama buku," sahut Riko dan ikut menggoyang-goyangkan tangan sang Abang sulung.

Angkasa memejamkan matanya dan ia menggebrakkan meja makan membuat seluruh anggota keluarga nya tersentak kaget. Jayden dan Ravel hanya bisa menahan tawa melihat Abang sulung nya itu tersulut emosi pada pagi hari. Satu hal yang tidak di sukai Angkasa adalah dipaksa melakukan sesuatu. Contohnya seperti sekarang. Angkasa termasuk anak yang disiplin terhadap segala hal. Maka dari itu, dengan hal seperti itu membuat jadwal Angkasa akan berantakan.

"Harus banget sama gue?" tanya Angkasa lalu mendapat anggukan kepala dari Fiko dan Riko.

Fiko dan Riko pun terdiam, mereka berhenti menggoyang-goyangkan tangan Angkasa. Angkasa menghela nafasnya, "Kenapa gak bilang dari tadi malem? Kenapa harus sama Abang? Kalian punya 3 Abang yang lain buat anterin kalian. Kalo kalian mau sama Abang seharusnya bilang dari tadi malem, Abang ada jadwal kerja abis pulang ngampus nanti, Abang kerja keras juga buat nikahin seorang perempuan yang harus Abang nikahin dan itu harus pakai duit banyak bukan sedikit sedangkan Abang ada uang nya baru sedikit. Abang juga mau lanjut ngerjain tugas di perpus pusat kota. Sama yang lain aja jangan sama Abang. Abang sibuk," ucap Angkasa panjang lebar sambil mengontrol emosinya.

7 Bintang Kebanggaan Mama & Papa || ENHYPEN  (TAMAT)✓Where stories live. Discover now