07. Leonardo Family

660 70 4
                                    

Halo halo halo semuanya, gimana nih kabarnya? Gimana nih udah siap belum untuk baca cerita ini? Yuk yuk langsung aja

Happy reading all, semoga suka yaa

Kevin duduk terdiam memperhatikan Jayden tengah berbicara kepada klien kantor

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kevin duduk terdiam memperhatikan Jayden tengah berbicara kepada klien kantor. Selvi yang duduk di sebelah Jayden ikut memperhatikan CEO baru dari perusahaan Leonardo saat ini.

"Bagaimana? Apakah pihak perusahaan anda setuju?" Jayden menatap seluruh klien nya yang tengah berbincang satu sama lain.

Seluruh klien kantor yang terdiri dari 3 orang pun menganggukkan kepalaku pertanda mereka setuju dengan kerjasama bersama perusahaan sang Papa, "Baik kami setuju," ucap salah satu klien.

Jayden tersenyum lebar, Selvi memberikan selembar kertas berisikan persetujuan antara kedua belah pihak. Setelah menandatangani surat perjanjian, Jayden berjabat tangan dengan para klien termasuk Kevin dan Selvi.

Jayden menghela nafas lega karena telah menyelesaikan meeting diluar bersama klien nya itu. Kevin melakukan tos bersama kembarannya itu, "Maaf Pak, apakah saya boleh angkat telfon dulu?" tanya Selvi saat sambungan telfon berhasil masuk kedalam ponsel.

Jayden dan Kevin menoleh lalu mengangguk serentak, "Silahkan," Selvi pun keluar dari kafe tersebut untuk mengangkat telfon.

Selvi menghela nafas nya dan menghampiri kedua boss mudanya di dalam kafe, "Maaf Pak, apakah saya boleh pulang duluan? Karena ada masalah keluarga," tanya Selvi ragu-ragu.

Tanpa berlama-lama lagi, Jayden menganggukkan kepalanya. Selvi bernafas lega, ia mengambil tas kecil milik dan beberapa berkas saat ia bawa saat meeting tadi.

"Terimakasih Pak, berkas-berkas ini akan saya kasih ke Pak Arsel," ucap Selvi lalu melenggang pergi dari kafe.

Beberapa menit kemudian, ketiga adik terkecil Jayden dan Kevin datang ke kafe tersebut dan Angkasa di belakang mereka. Riko dan Valdo duduk di sebelah Kevin sedangkan Angkasa duduk di sebelah Jayden.

"Lancar kok bang."

"Bang Jayden jajanin ya," ucap Valdo.

Jayden hanya bisa mengangguk, para adik terkecil pun bersorak lalu memanggil salah satu pelayan dari kafe tersebut. Sesudah memesan, mereka menunggu pesanan dengan mengobrol satu sama lain di kursi masing-masing.

"Abang, nanti aku ada tanding taekwondo," ucap Riko.

Angkasa membuat gestur jarinya menjadi tanda 'oke'. Meskipun sedikit terkejut, Riko tetap menciptakan senyuman di bibir dan kembali mengobrol dengan Fiko dan Valdo.

Di kursi kafe yang lain, ada Meira dan Fani berada di satu kafe yang sama. Mereka pun lantas pergi menuju cafe yang tidak jauh dari tempat mereka bekerja. Sebelum itu mereka memesan minuman di cafe tersebut yang harga nya hampir mencekik isi dompet mereka.

7 Bintang Kebanggaan Mama & Papa || ENHYPEN  (TAMAT)✓Where stories live. Discover now