48. Polisi

223 28 0
                                    

Halo ketemu lagi, jangan lupa vote nya ya teman-teman biar aku makin semangat buat lanjutin ceritanya. Langsung aja baca ceritanya yaaa, selamat membaca semuanyaaa

 Langsung aja baca ceritanya yaaa, selamat membaca semuanyaaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dan juara satu nya dimenangkan oleh ...." ucap panitia lomba yang menggantungkan ucapannya membuat seluruh penonton beserta peserta terdiam.

Di dalam hati, Ravel tengah memohon kepada Tuhan supaya ia yang akan memenangkan juara saat ini sembari memejamkan matanya di saat berdoa.

"RAVEL JUANDRA!" ucap panitia perlombaan dengan semangat.

Seluruh pendukung Ravel di tribun penonton pun ricuh saat mendengar nama Ravel yang berhasil menempatkan juara pertama perlombaan ice skating saat ini. Ravel mengerjapkan matanya sembari memukuli kedua pipinya berulang kali supaya ia tau bahwa ini bukanlah mimpi namun nyata.

Mama beserta anggota keluarga nya pun sontak memeluk Ravel yang tengah kebingungan.

"Beneran ini?" tanya Ravel yang masih tidak percaya.

Ravel kembali memenangkan juara satu untuk kedua kalinya, terakhir saat ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Dan saat ia duduk di bangku sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas ia hanya mendapatkan juara dua dan tiga saja karena ia tidak fokus untuk berlatih mempersiapkan diri untuk perlombaan. Setelah sadar bahwa ini bukanlah mimpi, Ravel membalas pelukan dari Mama dan saudara-saudaranya yang lain.

Pelatih beserta Bricia berjalan ke arah Ravel dan keluarganya yang lain. Melihat pelatih dan Bricia mendekat, Ravel tersenyum kearah mereka. Sang pelatih mengajukan kedua jari jempol nya sebagai apresiasi.

"Selamat ya, akhirnya dapet juara satu  dari sekian banyak lomba yang kamu ikutin selama masih sekolah," ujar pelatih.

Ravel mengangguk, ia menoleh kearah Bricia yang secara tidak sadar ia tersenyum kearah Ravel, "Selamat yaa, semangat terus," ujar Bricia, senyumannya tidak luntur sejak tadi.

Ravel membalas ucapan nya dengan senyuman dan anggukan, "RAVEL!" teriak seseorang membuat atensi Ravel dan anggota keluarga nya yang lain menoleh.

Betapa terkejut nya, Ravel melihat Papanya datang ketempat perlombaan untuk pertama kalinya. Angkasa mengernyit dahinya heran, ia tidak salah melihat kan? Sedangkan Jayden dan Kevin menatap satu sama lain, seperti tengah berbicara satu sama lain melalui mata mereka.

"Papa?" tanya Ravel.

"Bagaimana lombanya? Siapa yang menang?" tanya Papa sambil menormalkan nafasnya.

"Ravel juara satunya Pa," jawab Angkasa di belakang tubuh Ravel.

Senyuman Papa terbentuk di sudut bibirnya. Papa sedikit mendekat dan memeluk tubuh anak nya yang tidak pernah ia dukung cita-cita nya selama ini.

"Selamat ya nak, akhirnya kamu berhasil," ujar Papa.

Ravel kembali mendapatkan pelukan hangat dari sang Papa. Tidak ingin membuang kesempatan, Ravel pun membalas pelukan hangat tersebut.

7 Bintang Kebanggaan Mama & Papa || ENHYPEN  (TAMAT)✓Where stories live. Discover now