49. Penyelidikan

146 25 0
                                    

Halo halo halo semuanya, gimana kabarnya nih? Kembali lagi nih dengan cerita ku yang di update setiap hari kamis dan Sabtu. Maafkan aku karena gak bisa update kemarin. Sekarang udah bisa up yeayy karena udah gak sibuk.

Langsung aja baca cerita ku ini, jangan lupa votenya guysss. Selamat membaca semua.

Mama lebih dulu melangkah kakinya untuk lebih dulu keluar dari mobil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mama lebih dulu melangkah kakinya untuk lebih dulu keluar dari mobil. Adelina sedikit berhati-hati saat ingin keluar dari mobil dikarenakan ia tengah menggendong adik perempuannya. Papa pun ikut turun, Papa memerintahkan Jayden untuk membopong tubuh Ara untuk masuk kedalam rumah sakit.

Kini mereka telah sampai dirumah sakit terdekat. Mereka berlari tergopoh-gopoh akibat panik yang melanda mereka semua. Papa dengan cepat memanggil dokter di rumah sakit tersebut karena takut Ara akan terjadi hal yang tidak mengenakkan. Setelah berhasil memanggil dokter yang di bantu Kevin, Ara di masukkan kedalam ruangan untuk diperiksa oleh dokter.

Melihat adik perempuan nya masuk kedalam ruangan dengan keadaan pingsan membuat mata Adelina berkaca-kaca, ia takut jika Ara adik kecilnya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Selain Adelina, beberapa anggota keluarga Leonardo yang lain ikut panik meskipun mereka bukanlah anggota keluarga mereka melainkan Adelina dan Ara adalah orang yang dekat dengan Kevin saat pertama kali.

Mereka semua menunggu di luar ruangan sembari berdoa kepada sang pencipta untuk memberikan kabar baik kepada mereka. Papa mengerutkan dahinya setelah melihat bahwa ketiga anak bungsunya dan putra sulungnya tidak ada di dekatnya. Hanya ada Mama, Jayden, Kevin, dan Ravel lah yang menunggu kabar kesehatan Ara dari dokter.

"Angkasa kemana?" bisik Papa kepada putra keduanya.

Jayden mengangkat bahunya sebagai jawaban dan pertanyaan berlatih kearah Kevin dan begitu pun pada Ravel. Papa menghela nafas nya dikarenakan ketiga anaknya tidak mengetahui letak keberadaan Angkasa saat ini.

Trek

Suara pintu ruangan terbuka, Adelina seketika bangkit dan mendekat kearah dokter, "Dok, gimana adek saya? Gapapa kan?" tanya Adelina dengan matanya yang menahan air matanya untuk tidak turun.

Dokter pun tersenyum dan mengangguk. Seluruh orang-orang di depan ruangan tersebut pun menghela nafas lega.

"Penyakit adik perempuan mu hanya kumat akibat kelelahan karena berlari," jawab dokter.

Adelina mengangguk paham, ia mengerti bahwa penyakit asma adiknya itu sudah tidak biasa maka dari itu Ara sedikit berlari akan terasa sesak dan dari situlah Adelina selalu mengajak adik perempuan nya untuk menaiki kendaraan jika perjalan jauh atau berjalan kaki jika hanya beberapa langkah ke lokasi tujuan.

"Boleh saya lihat adik saya dok?" tanya Adelina.

Dokter pun mengangguk dan memberikan jalan untuk Adelina masuk. Adelina pun melangkahkan kakinya saat sudah diberi jalan oleh dokter untuk masuk melihat adik kecil Adelina yang sedang berada di dalam.

7 Bintang Kebanggaan Mama & Papa || ENHYPEN  (TAMAT)✓Where stories live. Discover now