24. Tetap Berusaha

307 56 3
                                    

Halo halo halo semuanya, selamat pagi/siang/sore/malam semuanya, gimana kabar nya nih? Cerita keluarga bapak Leonardo kembali up karena aku mau segera tamatin ceritanya.

Langsung saja ya keceritanya

Happy reading all

Mereka semua sudah dalam perjalanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka semua sudah dalam perjalanan. Sudah selama 1 jam lebih mereka dalam perjalanan akibat kemacetan yang di akibatkan oleh perbaikan jalan di beberapa titik kota membuat mereka harus memilih jalan lain tetapi memakan waktu yang lama.

Angkasa melirik ke arah kaca, melihat seluruh adik adik nya tengah tertidur di kursi penumpang. Dan kekasih Kevin pun ikut tertidur akibat mengantuk. Kecuali mama yang masih menatapi medali hasil jerih payah sang anak.

Angkasa menoleh ke arah mama dan tersenyum hangat, "Diliatin mulu medali nya ma, lagi bahagia ya sekarang?" tanya Angkasa.

Mama ikut tersenyum, "Iya dong masa gak bangga hasil jerih payah anak nya sendiri apalagi Papa gak terlibat dalam hal ini," ujar Mama.

Angkasa menghela nafasnya, dada nya terasa sesak kembali mengingat bahwa seluruh adik nya itu berjuang tanpa dukungan dari kepala keluarga.

Tetapi tidak masalah, Angkasa yakin bahwa seluruh adik nya maupun dia sendiri dapat sukses suatu hari ini. Angkasa juga yakin bahwa setelah hujan pasti akan pelangi setelah nya.

Mama menoleh ke arah anak sulung nya yang tengah fokus menyetir, "Bang, Mama mau tanya. Uang buat pertandingan Valdo dan Riko kamu dapat dari mana? Kan kamera mu rusak," tanya Mama.

Angkasa seketika menoleh sekilas ke arah kaca, "Ouh tenang aja ma, uang nya halal kok meskipun kamera ku rusak," jawab Angkasa.

"Uang itu muncul dari mana? Kamu ambil job foto tapi pakai kamera lain?" tanya Mama. Angkasa diam di tempat setelah mendengar pertanyaan sang mama.

Angkasa dengan perlahan mengangguk sebagai jawaban, "Astagfirullah bang aka, udah Mama bilang. Kalo Abang gak punya uang buat bayar pertandingan adik-adik mu itu biar Mama aja," ucap Mama sambil memukul pelan lengan anak sulungnya.

"Gapapa ma, selagi aka bisa biayain aka bisa kok bayar itu semua. Lagi pun juga aku masih ada sedikit uang kok dari hasil ambil job sebelum kamera ku rusak dan Mama tau? Aka di beliin kamera sama Ravel," jawab Angkasa.

Mama mengerutkan kening nya sendiri, "Kamera dari Ravel? Dia punya uang buat gantinya?" tanya Mama dan secara tiba-tiba Ravel berada di samping mobil Angkasa yang dapat dilihat oleh Mama.

Ravel sedikit menoleh kearah kaca yang di dalamnya ada anggota keluarga nya. Mata Ravel menyipit menandakan bahwa Ravel tengah tersenyum, "Iya bener Ma Ravel beliin aka kamera katanya sebagai tanda minta maaf karena gara-gara musuh bebuyutan nya bikin Fiko dan Kevin kecelakaan kemarin dan bikin kamera aka rusak juga karena Papa marah kemarin," jawab Angkasa lalu menoleh kearah adik nya itu.

7 Bintang Kebanggaan Mama & Papa || ENHYPEN  (TAMAT)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang