27. Foto Bersama

448 59 6
                                    

Halo ketemu lagi di chapter selanjutnya yang aku up pada hari yang sama. Aku hari ini up dia chapter ya.

Langsung ke intinya saja ya. Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan vote + komen.

 Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan vote + komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aw sakit," ucap Riko saat sudah sadarkan diri. Riko memegangi kepalanya yang entah mengapa sangat sakit saat ini.

Mendengar suara Riko membuat orang-orang di ruangan tersebut menoleh dan bangkit dari kursi. Mama menghampiri anak keenam nya itu yang tengah memegangi kepalanya sendiri. Mama mengusap-usap kepala sang anak dengan lembut, "Dek? Masih sakit? Mama khawatir loh," ucap Mama yang memang sangat khawatir dengan Riko.

"Bro, are you okey?" tanya Brandon yang langsung mendapatkan injakan kaki dari Ravel.

"Make nanya lagi, tuh liat muka temen lo pucet gitu ditambah pegang kepala pasti ga kenapa-kenapa lah," ketus Ravel.

Brandon meringis kesakitan akibat kakinya di injak sangat kencang oleh Ravel. Riko menggelengkan kepalanya dan berusaha bangun dari brankar.

"Jangan banyak betingkah, lo tiduran aja dulu," ucap Jayden dan menidurkan tubuh Riko kembali ke brankar.

Angkasa mengambil sebuah minyak angin dari dalam jaket nya dan ia berikan minyak angin tersebut kepada Riko, "Nih balurin ke kepala dan hirup aromanya biar gak sakit lagi kepalanya," pinta Angkasa.

Riko mengangguk dan mengambil minyak angin tersebut dari tangan Angkasa. Riko membalurkan sedikit minyak angin tersebut di kepalanya sambil ia pijit dengan perlahan. Dan ia pun sesekali menghirup aroma minyak angin tersebut.

Rakha dan Sakha menghampiri mereka dengan membawa dua buah kantung plastik putih ditangan mereka,"Vel, ini minuman dan makanannya," ucap Sakha dan memberikan satu kantung plastik tersebut kepada Ravel.

Ravel mengambil plastik hitam tersebut dan melihat makanan dan minuman yang ia suruh pesan kepada mereka. Rakha pun ikut memberikan plastik putih tersebut ke tangan Ravel.

Ravel mengambil salah satu makanan dari dalam plastik tersebut, "Dek ayok makan dulu disini nanti balik lagi kesana biar lo gak pingsan lagi terus minum yang banyak," ujar Ravel yang secara tidak sengaja menunjukkan sisi khawatir nya sekarang.

Riko menggelengkan kepalanya, "Gak mau, masih kenyang karena tadi makan sosis goreng," tolak Riko.

Jayden menghela nafas akibat keras kepalanya Riko sama halnya dengan nya, "Makan, jangan ngeyel. Lo masih butuh energi buat main lagi," ucap Jayden.

Riko pun menggelengkan kepala untuk kedua kalinya. Jayden berdecak saat adik kesayangannya itu menolak keinginan nya.

"Makan dulu ya sayang? Katanya mau dapet medali emas," ajak Mama dan Riko pun mengangguk sambil tersenyum.

Para abang nya yang lain pun menatap sinis ke arah Riko. Saat mereka menyuruh nya untuk makan Riko menolak sedangkan saat Mama menyuruh nya untuk makan langsung dilakukan. Bagi Riko, apapun itu suruhan nya jika yang menyuruh ia adalah Mama ia akan menuruti dan tidak akan membantah karena surga berada di bawah kaki ibu dan Mama nya lah yang harus diutamakan daripada yang lain.

7 Bintang Kebanggaan Mama & Papa || ENHYPEN  (TAMAT)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang