20. Semangat

339 60 3
                                    

Halo pagi/siang/sore/malam semuanya, kabar nya gimana nih? Semoga baik-baik aja yaaa. Kembali lagi nih cerita tentang keluarga Leonardo. Jangan lupa kasih vote nya supaya aku semangat bikin ceritanya.

Happy reading all..

Saat sarapan pagi tiba, seluruh anak Leonardo terdiam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saat sarapan pagi tiba, seluruh anak Leonardo terdiam. Tidak ada satu pun yang mengangkat suara untuk berbincang dengan Papa nya saat ini. Ada rasa takut dan kecewa di dalam seluruh hati anak Leonardo.

Valdo beranjak dari ruang makan terlebih dulu dibandingkan yang lain dan pergi ke dalam kamar. Membanting keras pintu kamar layak nya anak kecil yang tengah bermusuhan dengan orang tuanya.

Seluruh anak Leonardo pergi meninggalkan ruang makan satu persatu dan hanya Angkasa dan sang Papa yang masih duduk manis menyantap makanan nya yang tidak habis sejak tadi. Angkasa tidak berani untuk menatap mata Papanya maka dari itu ia fokuskan pandangan nya ke arah piring dan sendok yang saling berdecitan satu sama lain.

Angkasa menghabiskan air putih di dalam gelas nya lalu pergi ke kamar pribadinya membiarkan sang Papa terdiam seorang diri di meja makan

"Angkasa harap dengan diam nya kami semua, bisa membuat Papa sadar bahwa egois itu gak baik,"  batin Angkasa sebelum melangkahkan kaki pergi keluar ruang makan.

Dilain sisi, dikamar anak bungsu yaitu Fiko, Riko, dan Valdo hening. Tidak ada keributan di dalam sana karena mereka masing-masing mengerjakan tugas yang diberikan guru disekolah. Mengerjakan tugas sekolah saat ada masalah seperti ini memang tidak disarankan, akibatnya otak tidak akan konsentrasi nanti.

Fiko dengan santai mengerjakan tugas-tugas sekolah di meja belajar nya yang berwarna putih. Dan Riko yang tengah mencari informasi dari berbagai buku pemberian dari kedua orang tuanya untuk mereka belajar.

Sedangkan Valdo, ia sibuk mengerjakan tugas menggambar nya. Dengan tangan lihai nya ia mengerjakan tugas itu dengan santai meskipun isi pikiran Valdo tengah kacau untuk saat ini.

Tring

Layar ponsel Valdo menyala begitu saja dan membuat fokus Valdo teralihkan pada benda persegi panjang berwarna hitam yang ia letakkan di samping lengan kanan nya.

Ia membuka ponsel pribadinya dan membaca pesan keseluruhan dari orang tersebut.

Bang aka terdebes:
"Formulir pendaftaran nya isi aja, nanti pakai uang Abang aja meskipun Papa gak kasih kalian uang buat ikut. Abang selalu ada disini buat dukung kalian berdua,"

Valdo seketika tersenyum lebar, ia memberhentikan aktivitas menggambar nya itu untuk membalas pesan pribadi dari sang abang sulung.

"Fik, gue lihat-lihat dari kemarin lo anteng banget main laptop, lo ngapain sih?" tanya Riko kemudian menghampiri Fiko yang saat ini sedang bermain dengan laptop pribadinya.

Saat Valdo sudah berada di samping tubuhnya, Fiko menoleh, "Gue? Ngerjain tugas kok," jawab Fiko.

Riko mengerutkan dahinya, mengerjakan tugas? Tidak mungkin, tidak mungkin abang ke 5 nya ini mengerjakan tugas hingga membuat nya menangis. Secara, Riko mengenal Fiko dengan orang yang berakal cerdas. Jadi, mudah untuk Fiko menangkap materi pelajaran.

7 Bintang Kebanggaan Mama & Papa || ENHYPEN  (TAMAT)✓Where stories live. Discover now