11. Rintangan

326 57 2
                                    

Halo halo kembali lagi dengan cerita aku hehehe, sekarang aku up nya setiap hari Jum'at dan hari sabtu ya. Kalau tidak sibuk aku usahakan untuk up

Lanjut saja yuk ke ceritanya, semoga suka dengan chapter kali ini.

Happy reading

Sinar matahari sudah mulai tidak secerah tadi dan langit sudah menampakkan warna oranye dan waktu sudah menunjukkan pukul 17

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sinar matahari sudah mulai tidak secerah tadi dan langit sudah menampakkan warna oranye dan waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB yang menandakan bahwa Riko harus mempersiapkan dirinya untuk datang ke kelas olahraga yang sudah terjadwal oleh sang pelatih. Ia mengambil tas hitam miliknya yang biasa ia gunakan untuk pergi berlatih. Ia tidak lupa membawa dobok atau baju Taekwondo ke dalam tas tersebut dan ia pun tidak melupakan barang-barang lainnya seperti 2 botol air mineral dari kulkas dan sebuah handuk kecil berwarna coklat muda, handuk yang biasa Riko bawa ke sekolah untuk berolahraga dan ke tempat latihan. Karena kondisi fisik nya sudah kembali pulih, Riko melanjutkan latihan taekwondo nya untuk mempersiapkan diri di pertandingan yang akan datang.

Suara ketukan pintu pun terdengar, " Udah siap dek?" terdengar suara abang sulung dari balik pintu kamar. Riko dengan cepat memasukkan barang-barang pribadinya ke dalam tas hitam tersebut. Merasa semua barang-barang sudah ia masukkan ia pun lantas keluar dari kamar supaya Abang sulung nya tidak menunggu lama.

Angkasa yang melihat sang adik keluar kabar sembari cemberut lantas menaikkan satu alis akibat terheran, "Kenapa? Kok kayak uang lecek mukanya," ledek angkasa. Riko hanya bisa menggelengkan kepalanya kemudian berjalan menuju bagasi mobil. Angkasa menghela nafas lalu mengikuti sang adik ke bagasi mobil dari belakang.

Tidak biasanya Riko menekuk mukanya saat ingin pergi ketempat berlatih taekwondo. Biasanya ia selalu bersemangat hingga, Angkasa yang tengah memakai jaket ia suruh menggunakan nya dengan cepat supaya ia bisa segera sampai ketempat latihan. Namun, sepertinya sang adik Angkasa sedang memiliki masalah hingga membuatnya seperti itu.

Selama di perjalanan tidak ada yang membuka pembicaraan hingga di mobil hanya terdengar suara mesin mobil dan klakson dari kendaraan lain, biasanya saat diperjalanan Riko terus mengoceh dan menceritakan tentang aktivitas nya disekolah atau di tempat latihan. Angkasa tetap berpikir positif bahwa adik nya hanya lelah akibat pulang sekolah lalu pergi ketempat berlatih. Melakukan aktivitas berbeda di waktu yang berhimpitan dan hanya memiliki waktu sedikit untuk istirahat adalah melelahkan.

Sesampainya di tempat latihan, Angkasa dan Riko langsung masuk ke dalam GOR kecil setelah Angkasa memarkirkan mobil pribadinya.  Angkasa melihat terdapat banyak anak anak yang sudah berada di tempat tersebut dan menggunakan warna sabuk yang beragam mulai dari sabuk kuning hingga sabuk hitam yang paling tertinggi.

Angkasa menghampiri Riko yang masih melihat anak anak lain di tempat tunggu orang tua. Melihat sifat aneh adik nya tersebut lantas Angkasa menanyakan kepada Riko apa yang telah terjadi, "Kenapa?" Angkasa berjongkok di hadapan sang adik, menyetarakan posisi adik nya itu yang tengah terduduk di kursi.

7 Bintang Kebanggaan Mama & Papa || ENHYPEN  (TAMAT)✓Where stories live. Discover now