Halooo semuanya, gimana nih kabarnya? Semoga baik² aja yaaa
Btw cerita enha lokal up lagi nih, langsung aja yuk ceritanya biar gak kelamaan
Happy reading all
Dikamar 3 anak termuda Leonardo, anak kelima dari tuan Leonardo tengah berbaring di ranjang dengan sebuah layar laptop terpampang jelas di sebelah kanannya. Fiko memijit pangkal hidung nya yang pening akibat memikirkan suatu hal membuat kepalanya terlalu banyak berpikir. Helaan nafas berhasil keluar dari mulut Fiko, "Gimana ya, bang Ravel aja di larang keras pasal olahraga nya apalagi gue yang cuman sekadar suka nulis cerita. Pasti bakalan di pandang sebelah mata lagi sama Papa," keluh Fiko.
Disaat sekolah libur, Fiko melakukan kebiasaan nya dikamar nya yaitu terdiam dengan pikiran nya yang sudah bercabang. Ia tengah memikirkan masalah cita-cita nya yang ingin menerbitkan buku suatu hari nanti diusianya yang masih muda. Fiko menoleh kearah samping untuk melihat dimana cerita fiksi buatannya hanya dibaca sedikit oleh orang-orang umum, ia harus memikirkan caranya supaya pembaca cerita fiksinya semakin bertambah. Segala cara sudah Fiko lakukan demi cerita fiksinya itu untuk kedepannya supaya bisa di cetak menjadi novel. Untuk 2 adik nya yang lain, mereka kini tengah bermain di luar rumah bersama teman-teman kompleks mereka sejak tadi.
Tring
Nada dering yang bersumber dari ponsel Fiko membuat sang pemilik dengan cepat mengambil benda pipih tersebut. Fiko mengubah posisi tiduran nya menjadi duduk saat mendapatkan kabar dari pihak sekolah bahwa ia harus datang ke sekolah untuk mengadakan rapat OSIS dadakan.
Fiko menaruh ponselnya diatas kasur dan berjalan menuju lemari untuk mengambil pakaian. Setelah berganti pakaian, Fiko mengambil tas selempang nya lalu memasukkan ponsel kesayangannya dan dompet miliknya kedalam tas.
Sesudah ia menutup pintu kamar pribadinya, Fiko berjalan menuju lantai bawah untuk mencari salah satu Abang nya untuk meminta hantar ke sekolah. Fiko tersenyum saat melihat Angkasa tengah sibuk berkutat dengan layar laptop bersama Kevin di ruang tamu.
"Bang, bisa anterin gue gak?" tanya Fiko membuat Jayden dan Kevin yang tengah membicarakan penghasilan perusahaan Papa teralihkan untuk menatap Fiko.
Angkasa menatap adik nya itu dari atas hingga bawah. Fiko berdandan rapih dengan tas selempang yang bertengger di bahunya, "Mau kemana?" tanya Angkasa dan mengalihkan layar laptop miliknya kearah Kevin.
"Mau kesekolah ada rapat OSIS dadakan," jawab Fiko.
Angkasa mengangguk dan bangkit dari tempat duduknya untuk mengambil kunci mobil. Sebelum pergi dari rumah Angkasa menoleh kearah Kevin, "Tolong cek in dulu kalo ada yang salah bilang," ujar Angkasa lalu menghilang bersama Fiko dari dalam rumah.
Beberapa saat kemudian, Riko dan Valdo yang baru saja bermain di luar rumah bersama teman-teman mereka akhirnya mereka kembali pulang karena cuaca yang semakin memanas, "Darimana aja lo? Keringetan gitu," tanya Kevin.
YOU ARE READING
7 Bintang Kebanggaan Mama & Papa || ENHYPEN (TAMAT)✓
Teen FictionKisah keluarga Leonardo yang memiliki 7 anak laki-laki dengan berbagai impian nya. Berawal mula, mereka adalah keluarga yang miskin hingga mereka terpaksa tinggal di sebuah rumah kumuh yang banyak sekali berbagai penyakit yang dapat mengancam keseha...