47. Ravel's Time

212 27 0
                                    

Halo halo halo, aku update lagi nih. Sorry y aku gak bisa update kemarin karena masih sibuk ngurusin tugas sekolah. Jadi hari ini aku update sebagai pengganti update an d hari kamis dan pengganti hari Sabtu nya aku akan update hari Senin/Selasa yupss. Langsung aja yuk baca ceritanya. Selamat membacaaa dan jangan lupa votenya

Tak terasa bahwa waktu sangat cepat sekali berjalan dan tepat pada hari ini perlombaan ice skating Ravel di adakan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak terasa bahwa waktu sangat cepat sekali berjalan dan tepat pada hari ini perlombaan ice skating Ravel di adakan. Seluruh kakak tertuanya dan Mama hadir untuk menyaksikan sedangkan Papa, Fiko, Riko, dan Valdo? Papa sedang ada keperluan di kantor dan Papa menyuruh Mama mengirim video saat perlombaan berlangsung. Sedangkan tiga terkecil sedang berada di sekolah untuk menyelesaikan ujian semester terlebih dahulu, mereka akan datang saat sudah di jemput oleh Angkasa ketempat tersebut jika Ravel belum selesai tampil. Para anak tertua memiliki jadwal kuliah siang hari. Jadi, saat Ravel sudah selesai melaksanakan perlombaan mereka masih tetap bisa masuk kuliah dan tidak perlu menambah absen mereka.

Ravel mengeluarkan sepatu ice skating nya dan sekali-kali mengingat gerakan yang akan ia gunakan saat mengikuti lomba. Melihat Ravel terlalu ketakutan untuk mengikuti perlombaan tersebut, Bricia menghampiri Ravel dengan membawa sebotol air minum.

Ravel pun menoleh pada sebuah botol minum yang diberikan oleh seseorang untuknya, "Minum dulu, biar gak nervous," ucap Bricia.

Ravel pun mengambil botol minum tersebut dan meminum air yang ada di dalam nya untuk menghilangkan rasa khawatirnya. Dan pada akhirnya panitia dari perlombaan tersebut mengatakan perlombaan sudah di mulai, hati Ravel semakin gundah mendengar hal itu.

Bricia mengusap-usap pundak Ravel, "Gue yakin lo bisa vel," ujar Bricia.

Pelatih mereka pun datang, ia memberikan nomor urut penampilan ice skating kepada Ravel. Betapa terkejut nya bahwa Ravel mendapatkan nomor penampilan yang ke 5. Nomor tersebut membuat Ravel semakin takut, pelatih ikut mengusap-usap pundak Ravel untuk menenangkan.

"Jangan takut, lakukan yang terbaik selama kamu latihan kemarin," ujar pelatih

Ravel mengangguk dan menghampiri anggota keluarga nya yang lain untuk menunjukkan nomor urut nya. Selain Ravel yang terkejut, anggota keluarga nya yang lain juga ikut terkejut.

"Sini bang," ucap Mama untuk meminta Ravel duduk di samping dirinya.

Anak ke empat tuan Leonardo itu pun mengangguk dan duduk di samping tubuh Mamanya. Mama menaruh kepala Ravel pada pundak nya, Mama mengusap-usap dengan lembut rambut hitam pekat Ravel. Seketika, rasa khawatir Ravel kian menghilang saat Mama memberikan belaian kasi sayang kepada dirinya. Ravel pun memeluk tubuh sang Mama supaya semakin nyaman, Mama pun membalas pelukan nya agar sang anak terasa hangat oleh pelukan kasih sayang yang ia berikan.

Perlombaan pun di mulai, peserta nomor satu menampilkan bakat nya di papan es. Orang tersebut meluncur kesana dan kemari dengan lincah membuat Ravel tercengang lalu menerima fakta bahwa lawan-lawannya memiliki bakat yang sangat bagus. Melihat Ravel kembali khawatir, Mama mengecup kening sang anak.

7 Bintang Kebanggaan Mama & Papa || ENHYPEN  (TAMAT)✓Where stories live. Discover now