38.

94 7 1
                                    

Happy reading
Don't forget to vote n comment

Hari ini Nara dan Luna sedang berada di perpustakaan, karena mereka di suruh oleh Bu Ina untuk mengambil beberapa buku tentang kemerdekaan Indonesia, karena hari ini adalah pelajaran PPKn. Nara sedang mencari-cari buku itu di rak-rak, ia telah menemukan dua buku dan Nara harus menemukan dua buku lagi karena terdapat delapan kelompok yang terbagi.

Setelah dirasa cukup, Nara dan Luna pun berjalan kearah penjaga perpustakaan untuk mengisi formulir pinjaman buku dari perpustakaan.

"Tolong jangan sampai hilang ya, jika hilang kalian harus membayar denda buku tersebut." ucap penjaga perpustakaan sekolah itu dengan wajah sinis nya.

"Baik, Bu." balas Nara dengan sopan. Berbeda dengan Luna, ia memutar matanya malas saat melihat penjaga perpustakaan itu tidak ramah kepada mereka.

Kemudian mereka pun kembali berjalan menuju ke kelas mereka. Karena telah di tunggu oleh Bu Ina. Saat mereka berjalan di lorong sekolah, Nara tidak sengaja menatap Reyga, dan Reyga juga menatap Nara.

Sepertinya Reyga baru selesai olahraga. Pikir Nara saat melihat baju olahraga yang di kenakan oleh Reyga. Reyga hanya di temani oleh Bima. Dan mereka hanya berdua saja.

"Hai, Nar." Sapa Reyga kepada Nara sambil melambaikan tangannya kepada Nara.

"Hai." jawab Nara singkat tanpa membalas lambaian tangan Reyga.

"Nggak jelas." ucap Luna dengan sinis sambil mengalihkan pandangannya kearah lain, tanpa menatap Reyga.

Reyga mendengar perkataan Luna, dan ia tahu bahwa perkataan Luna itu mengarah kepadanya. Namun Reyga tidak ambil pusing, dia tidak peduli dengan perkataan itu.

"Pulang sekolah sibuk?" tanya Reyga kepada Nara.

"Sibuk." jawab Nara singkat.

Reyga tersenyum gentir mendengar jawaban singkat Nara. Nara tidak seperti ini sebelumnya, dan ia tahu bahwa Nara selalu ramah kepadanya. Mungkin ini juga salahnya sendiri.

"Nggak bisa ya? Padahal aku mau ajak kamu ke rumah aku." ucap Reyga sambil tetap menjaga senyumannya, walaupun itu hanya senyuman pahit.

"Maaf, aku sibuk pulang sekolah. Mungkin lain waktu." balas Nara sambil memutuskan tatapannya dari Reyga.

"Nggak apa-apa, aku ngerti 'kok." Reyga mengangguk kecil sebagai balasan Nara.

"Semangat belajarnya ya, Nara.." ucap Reyga lagi kepada Nara sambil tersenyum kecil.

"Aku pergi ke kelas, ya?" celetuk Reyga. Sebelum pergi Reyga mengusap rambut Nara terlebih dahulu. Setelah itu Reyga dan Bima pergi ke kelas mereka, meninggalkan Nara dan Luna yang masih diam di lorong sekolah.

Nara menghela nafas kecil. Usapan itu sangat menenangkan, dan Nara merindukan usapan itu di rambutnya. Ada rasa sedih ketika hubungan mereka menjadi seperti ini.

"Ayo, Luna, ibu Ina pasti udah nungguin kita." ucap Nara kepada Luna. Dan Luna hanya mengangguk kecil. Mereka kembali ke kelas mereka juga.

***

Bell jam terakhir telah berbunyi, itu artinya waktu pembelajaran telah berakhir. Semua murid membereskan buku-buku mereka yang berada di meja, dan siap untuk pulang ke rumah. Begitu pun Nara.

Setelah berdoa selesai, murid-murid yang berada di kelasnya berbondong-bondong keluar kelas. Kini Nara dan Luna dan tiga teman sekelasnya berjalan di luar sekolah menuju gerbang depan sekolah, karena jarak ke gerbang sekolah lumayan jauh. Mereka akan melakukan kerja kelompok di rumah Nara, karena tugas ini harus di kumpulkan besok.

REYGA Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα