37.

58 5 0
                                    


Happy reading♡
Don't forget to vote n comment


Setelah kejadian di taman saat sore tadi bersama Aksa dan Haura, yang dimana Haura menunjukkan sebuah postingan kepadanya yang membuatnya sakit hati. Kini Nara tengah menghadiri acara perusahaan bersama sang Papa dan juga Bundanya. Nara tampak cantik dengan balutan gaun elegan di acara malam ini.

(Ilustrasi)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Ilustrasi)

Nara sedang berdiri di belakang kedua orangtuanya saat mereka sedang bersalaman dengan orang penting. Nara tampak memperhatikan sekitar gedung yang tampak ramai oleh tamu kelas atas. Dia terlihat sangat gugup namun juga berusaha agar tidak terlalu mencolok dalam kegugupannya.

"Itu anak anda?" tanya seorang pria paruh baya sambil menunjuk kearah Nara saat dia sedang menatap sekeliling.

"Iya, ini anak perempuan saya." jawab Papanya sambil tersenyum kecil memperkenalkan Nara sebagai anak perempuannya. Nara terkejut di saat Bundanya menyenggol bahunya dengan pelan sehingga perhatian Nara tertuju kepada bundanya.

"Kenapa, Bun?" tanya Nara dengan bingun kepada bundanya menyenggol bahunya.

"Bersalaman dengan Pak Dirgantara." bisik sang Bundanya kepada Nara. Kemudian Nara menatap pria paruh baya yang di sebutkan oleh bundanya, dan Nara mengangguk kecil. Lalu Nara mulai menjabat tangan Pak Dirgantara dengan sopan sambil tersenyum kecil. Beliau pun membalas senyuman Nara sambil membalas menjabat tangannya.

"Anak kalian sangat cantik ya, sepertinya cocok dengan anak laki-laki saya." ucap Pak Dirgantara sambil tersenyum kepada kedua orangtua Nara. Nara terkejut mendengar perkataan beliau. Nara milih menundukkan kepalanya sambil memainkan jari kukunya dengan gugup, berharap acara perusahaan ini cepat berakhir jadi dia bisa bersantai di kasur empuk miliknya di kamar.

Bundanya terkekeh kecil mendengar perkataan Pak Dirgantara. "Bisa saja Pak Dirgantara ini." ucap bundanya sambil tersenyum sopan kepada beliau.

"Anak anda bernama Nara?" tanya seorang pria paruh baya di samping Pak dirgantara.

"Ah, ya benar sekali, nama anak saya Nara." jawab sang papa kepada rekan kerjanya.

"Anda kenal dengan anak saya?" tanya papanya lagi kepada rekan kerjanya itu dengan penasaran.

"Iya, anak anda pernah di bawa ke rumah saya oleh anak laki-laki saya." jawab pria paruh baya itu. Kemudian Nara reflek menoleh kearah pria paruh baya itu yang mengenali namanya.

"Waduh sepertinya anak anda bukan menantu saya, melainkan menantu Bapak Adi yang terhormat." ucap Pak Dirgantara sambil terkekeh kecil. Semua orang yang berkumpul itu langsung tertawa. Sedangkan Nara langsung menoleh kearah pria paruh baya itu yang mengenali namanya.

REYGA Where stories live. Discover now