28- Happiness

265 27 0
                                    


-happy reading-

"Terimakasih ya, karena kamu sudah menolong aku." Nara mengucapkan terimakasih kepada lelaki yang sedang memunggunginya.

Ketika lelaki itu membalikkan badannya kearah Nara. Nara langsung terkejut dan ingin menangis ketika melihat siapa lelaki yang sudah menolongnya. Lelaki itu tersenyum kearah Nara.

"Reyga!"

Nara langsung berlari kearah Reyga. Reyga merentangkan tangannya sembari tersenyum, dan mereka pun saling berpelukan menumpahkan rasa rindu mereka. Reyga mengeratkan pelukannya dengan Nara, jujur ia sangat rindu dengan kekasihnya yang sudah lama tidak bertemu langsung. Walaupun mereka tidak bertemu 3 Minggu ini, namun bagi mereka adalah hari yang sangat panjang. Nara menangis di pelukan Reyga. Reyga menenggelamkan wajahnya di ceruk Nara sembari menghirup dalam-dalam aroma strawberry yang melekat pada tubuh Nara.

"Aku kangen hiks.." ucap Nara masih dalam berpelukan. Reyga hanya membalasnya dengan anggukan dan mengeratkan pelukannya dengan Nara seolah Nara tidak boleh pergi darinya.

Mereka pun melepaskan pelukannya. Nara dan Reyga saling menatap satu sama lain. Reyga yang melihat air mata Nara turun lantas Reyga menghapus air mata itu dengan jari jempolnya.

"don't cry baby, I will always with you." ujar Reyga tersenyum kepada Nara sembari mengusap pipi Nara.

Nara tersenyum, lalu ia memegang tangan Reyga yang sedang mengusap pipinya.

"I Miss you,"

"I miss you more, babe."

"Aku tanya, kenapa kamu berkeliaran? Sudah malam bahaya untuk kamu, kamu itu perempuan kalau ada orang jahat seperti tadi gimana, hah? Untung ada aku, kalau nggak ada aku kamu mungkin di culik." tegur Reyga.

Nara menundukkan kepalanya, "tadi aku mah keluar rumah, karena aku bosan 3 Minggu di rumah terus." cicit Nara.

Reyga menghela nafasnya, "lain kali jangan gitu ya, sayang? Kamu tau kan bahaya keluar rumah sendiri? Apalagi sudah malam." ujar Reyga sembari mengusap rambut Nara.

"Maaf.."

"Yasudah kalau gitu sekarang aku antar kamu pulang, oke?" ajak Reyga. Nara membalasnya dengan anggukan kecil.

***

Sesampainya di rumah Nara. Nara langsung turun dari motor Reyga.

"Kamu nggak pulang?" tanya Nara yang melihat Reyga masih tetap di depan gerbang.

"Aku tunggu kamu masuk rumah, baru aku pulang."

"Ihh, nggak apa-apa tau ak--"

Ucapan Nara terpotong karena mendengar tepuk tangan. Nara pun membalikkan badannya dan betapa terkejutnya ketika ia melihat sang bunda berdiri di depan gerbang sembari bertepuk tangan. Nara membeku di tempat ketika sang bunda menghampirinya sembari melipat kedua tangannya di dada.

"Bagus ya? Keluar rumah tanpa izin, hm?" celetuk wanita itu kepada Nara.

Reyga yang melihat kehadiran bunda Nara, lalu ia turun dari motornya dan menghampiri Nara dan wanita itu.

"Tante," panggil Reyga sembari mengulurkan tangannya ingin menyalimi wanita itu. Wanita itu menatap Reyga dari bawah sampai atas. Dengan malasnya wanita itu mengulurkan tangannya untuk di salimi Reyga. Reyga pun menyalimi tangan wanita itu.

REYGA Where stories live. Discover now