26- Home schooling

342 32 10
                                    

Don't forget to vote guys karena vote n comen kalian sangat berarti buat aku 🤍💐

-happy reading-

Di sebuah ruangan dengan minim pencahayaan terdapat seorang lelaki yang tengah duduk di bangku kekuasaannya dengan kaki kirinya yang di taruh di kaki kanannya sebagai penumpu. Sambil menyesap rokok yang tinggal setengah, sesekali lelaki itu memberikan pertanyaan kepada kedua orang lelaki yang tengah berdiri di hadapannya.

"Jelaskan." titahnya sambil mematikan sisa rokoknya.

"Dengan hasil yang kita amati ada seseorang yang ingin mencelakai perempuan itu. Diantaranya perempuan dan laki-laki, sepertinya mereka bersekongkol untuk memisahkan perempuan itu dengan kekasihnya." ujar salah satu lelaki itu.

"Apa motif mereka yang ingin memisahkan perempuan itu dengan kekasihnya?"

"Mereka ingin mendapatkan lagi seseorang yang mereka sayangi dulu. Maka dari itu mereka merencanakan sesuatu untuk memisahkan nya."

Lelaki itu mengetuk jarinya pada meja, "kau sudah tau apa tugas mu sekarang?"

Mereka menganguk mengerti.

"Jaga perempuan itu dengan baik, jangan sampai seseorang pun mencelakainya. Dan sampai itu terjadi, sudah ku pastikan kalian tidak akan hidup."

"Baik."

***

Kring kring

Bel pulang sekolah berbunyi pertanda bahwa jam pelajaran sudah selesai. Semua murid menghela nafasnya lega ketika bel sudah berbunyi. Mereka pun mulai merapikan buku-buku kedalam tas mereka.

Di kelas Nara, terlihat Nara tengah bersiap-siap untuk pulang. Semua buku yang berada di meja Nara masukkan ke dalam tasnya.

"Di karenakan bel sudah berbunyi, lain waktu kita akan mempelajari lagi mata pelajaran tadi yang belum kalian mengerti. Terimakasih atas pengertiannya saya pamit undur diri."

Semua pun mulai bubar dari kelas masing-masing. Ketika Nara ingin keluar kelas, Nara tidak sengaja melihat Reyga yang tengah berdiri di depan pintu kelasnya sembari memainkan handphonenya. Nara pun menghampiri Reyga.

"Reyga," panggil Nara.

Reyga yang tengah memainkan handphonenya mendongak ketika namanya di panggil. Setelah di lihat siapa, Reyga pun tersenyum kepada Nara. Nara pun membalas senyuman Reyga.

"Udah?" tanya Reyga kepada Nara. Nara mengangguk kepalanya menjawab pertanyaan Reyga.

Reyga tersenyum lalu ia mengusap rambut Nara, "capek, ya?"

"Iya capek, letih lesuh butuh istirahat total."

Reyga terkekeh kecil, "utuutu kacian banget sih perempuannya Reyga." ucap Reyga sembari menghampit hidung Nara dengan jarinya.

"Ekhmm!!"

Nara dan Reyga menoleh ketika mendengar deheman yang sangat keras memenuhi koridor. Reyga memasang wajah datar ketika melihat siapa dalangnya.

"Ngapain nih di koridor berduaan," goda Bima kepada Nara dan Reyga.

Sean menyentil telinga Bima dengan keras, "nggak usah kebiasaan, Lo!" gerutu Sean.

REYGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang