15- Kembalinya dia

859 65 1
                                    

-happy reading-

"Reyga."

Reyga dan Nara menoleh dan betapa terkejutnya Nara ketika melihat siapa yang masuk.

***

"Kavindra," monolog Reyga ketika melihat siapa yang datang menghampiri nya.

"What's up bro!" Reyga dan laki-laki yang di ketahui namanya Kavindra itu melakukan tos.

"Lo udah balik dari Amerika?" tanya Reyga kepada kavin.

Kavin mengangguk kepalanya, "urusan bokap di Amerika udah kelar, makannya gue cepet pulang." ujar kavin. Reyga mengangguk mengerti. Kavin beralih menatap Nara, namun dengan ekspresi yang Reyga pun tidak tahu itu.

"Siapa lo?" tanya kavin sambil menunjuk kearah Nara yang sedari tadi hanya diam.

"Pacar gue," jawab Reyga dengan santai.

Kavin merubah raut wajahnya terkejut, "sejak kapan lo jadian sama cewek? Bukan nya lo jomblo Rey?" ejek kavin kepada Reyga.

Reyga menatap tajam kearah kavin, "sialan lo, Vin."

Kavin terkekeh kecil lalu beralih menatap Nara, "nama lo sia--" Kavin belum menyelesaikan ucapannya, Nara sudah memotongnya.

"A-aku izin ke toilet," setelah meminta izin kepada Reyga, Nara langsung meninggalkan Reyga dan kavin. Reyga menatap kepergian Nara, ia bingung kenapa Nara berubah bersikap aneh seperti ini. Namun Reyga tidak mau berpikir negatif, toh mungkin Nara memang benar ingin ke toilet.

"Tadi lo mau tanya apa, Vin?"

Kavin membuyarkan lamunannya, "nama pacar lo siapa? Gue mau tau, siapa tau nanti gue gebet kan?" kata Kavin sembari mengangkat kedua alisnya.

"Kalo sampe lo ambil pacar gue, lo langsung berurusan sama gue."

Kavin tertawa terbahak-bahak, "yaelah, gue cuma bercanda kali mana mungkin gue ambil pacar sahabat. Brengsek kali gue kalau sampe ambil pacar sahabat sendiri."

Reyga memutar matanya malas, "sekalipun sahabat, jika sudah mengkhianati sahabat sendiri. Itu sudah tidak di sebut sahabat lagi, tapi musuh." ujar Reyga menatap Kavin yang sedari tadi hanya diam.

Kavin terkekeh kecil, "gue gak akan seperti itu. Kan kita udah berteman lama, lo pasti udah tau lah seluk beluk kehidupan gue."

Reyga tersenyum kecil, "gue percaya sama lo,"

***

Nara menatap dirinya di pantulan cermin. Setelah meminta izin kepada Reyga jika dirinya ingin pergi ke toilet, Nara langsung keluar dari ruangan Reyga melewati kedua orang tua Reyga dan para sahabat Reyga yang menatapnya bingung.

Nara menghela nafasnya panjang, "dia kembali," monolog Nara sembari mengepal kedua tangannya dengan kuat.

Nara membasuh wajahnya dengan air. Lalu beralih menatap dirinya di pantulan cermin.

"Laki-laki brengsek!" pekik Nara cukup kencang. Nara menghela nafasnya kasar, ia menyugar rambutnya ke belakang.

Karena tidak ingin membuat semua orang curiga kepadanya. Nara langsung keluar dari toilet itu dengan wajah biasa seperti tidak terjadi apa-apa. Nara kembali menemui mereka yang masih berkumpul di luar ruangan.

REYGA Where stories live. Discover now