06- Taman (1)

1K 81 4
                                    


-happy reading-

Sehabis dari perpustakaan kota, Nara memutuskan untuk pergi ke taman yang jaraknya cukup dekat dengan perpustakaan. Taman itu selalu ramai dikunjungi, bahkan dari kalangan anak-anak, remaja maupun orang tua datang ke taman ini. Ada yang hang out bersama pasangan, dan ada juga yang Quality time bersama keluarga.

Nara memutuskan duduk di bangku taman yang kosong. Di tangan nya sudah ada es krim yang sempat Nara beli tadi. Nara menatap sekeliling taman sambil memakan es krim nya.

"Hiks..... Hiks bang gaga..." Nara melihat sekeliling mencari keberadaan suara itu. Manik Nara tidak sengaja melihat seorang anak kecil yang terduduk di rumput sembari memegang lututnya yang terluka.

Nara menghampiri anak kecil itu, Nara berjongkok meng-sejajarkan tingginya dengan anak kecil itu.

"hei, kamu kenapa?" tanya Nara lembut. Anak kecil itu mendongak menatap Nara.

"K-kakak lutut varo sakit," lirih anak kecil itu. Ya dia adalah varo, Navaro Alaister.

Nara menatap luka pada lutut varo. Lalu Nara mengambil sesuatu dalam tas selempang nya. Nara menemukan plester, lalu Nara memakaikan nya pada lutut varo yang terluka. Varo yang melihat kegiatan Nara hanya diam dan sesekali meringis sakit.

"Sudah," kata Nara melihat plester itu menempel pada lutut varo.

Varo tersenyum, "terimakasih kakak cantik,"

Nara tersenyum kearah varo, "sama-sama," balas Nara sambil mengusap lembut rambut varo.

"Nama kamu siapa, hm?" tanya Nara.

"Nama aku varo, Navaro Alaister."

Nara mengerutkan keningnya, "Alaister? Kayak pernah dengar, tapi dimana ya?" gumam Nara.

"Kakak cantik kenapa?"

Nara membuyarkan lamunannya, "o-oh kakak gak kenapa,"

Varo hanya mengangguk kepalanya, "kalo nama kakak cantik siapa?" varo bertanya balik.

Nara tersenyum, "Nama kakak, kak Nara."

"Wuihhhh cantik kayak orang nya hihi." ucap varo sambil terkekeh malu.

Nara mencolek hidung varo, "bisa banget ya kamu nge-gombal, di ajarin siapa hayo?" tanya Nara penuh selidik kearah varo.

"Om Bima," jawab varo dengan wajah polos. Sungguh gemas sekali Nara si buatnya, ingin sekali ia membawa varo kerumahnya, sangking gemas.

"Yaudah yuk bangun," Nara bangun dan diikuti oleh varo. Nara mengajak varro ke bangkunya yang Nara duduki tadi. Dengan susah payah varo naik ke bangku itu untuk ia duduk. Nara yang melihat itu tidak kuasa menahan tawanya. Nara memutuskan untuk menolong varo untuk bisa duduk, kasihan rasanya jika varo terus berusaha agar bisa duduk.

"Hehe, makasih kakak cantik."

Nara terkekeh kecil, "sama-sama,"

"Kakak punya kue, varo mau?" tawar Nara. Varo mengangguk cepat.

"Mau!" seru varo senang.

Nara terkekeh kecil, lalu Nara mengambil kue yang ia beli tadi di supermarket.

"Kalau boleh tau, varo kenapa sendirian disini?" tanya Nara sambil membuka kemasan kue.

"Tadi varo kesini sama bang gaga, tapi tadi bang gaga nya ke kamar mandi sebentar, jadi varo kabur deh. Terus jatuh." ujar varo tidak mengalihkan pandangannya dari kemasan kue yang Nara buka. Nara terkekeh melihat ekspresi varo yang sedang menahan tangannya untuk tidak mengambil kue itu.

REYGA Where stories live. Discover now