31- kesal

176 12 2
                                    


-happy reading-



Nara berjalan sendiri di koridor yang masih tampak sepi. Karena dirinya berangkat sedikit pagi untuk menghindari kemacetan di jalan. Dan juga tidak memakan waktu. Nara menghampiri lokernya terlebih dahulu untuk menyimpan baju olahraganya untuk ia pakai di jam olahraga nanti. Saat Nara ingin menutup pintu loker, tiba-tiba saja ia dibuat terkejut karena Reyga berdiri di sebelahnya sembari menyenderkan setengah badannya ke loker.

"Hai sayang," sapa Reyga manis.

"Reyga. Kamu itu ngagetin aku tau nggak!" ketus Nara karena ia dibuat kesal oleh Reyga yang mengagetkan nya secara tiba-tiba.

Reyga menegakkan badannya lalu ia mendekati kearah Nara, "oh, kamu kaget? Maaf ya sayangku, aku nggak bermaksud gitu kok." ucap Reyga sembari mengusap rambut Nara, yang membuat Nara sedikit bingung.

"Ihh, apasih kamu, kok kamu jadi beda?" tanya Nara aneh.

"Beda? Beda apanya?" tanya Reyga balik.

"Kamu bicaranya kayak beda, sama perilaku kamu kaya..."

"Ahk, mana ada sih aku beda, kan aku sama aja, sama-sama milik kamu." ucap Reyga sembari merangkul bahu Nara sembari tersenyum Pepsodent.

"Sumpah nggak waras," lirih Nara sambil menundukkan kepalanya. tiba-tiba saja ada seseorang yang datang menghampiri mereka.

"Hai Reyga,"

Nara langsung mendongak ketika mendengar seseorang yang memanggil nama Reyga. Nara mengernyitkan dahinya bingung ketika melihat seorang murid perempuan yang berada di hadapan mereka. Nara langsung mendongak menatap Reyga, terlihat ekspresi Reyga seketika berubah dari sebelumnya.

"Ngapain, Lo?" tanya Reyga dengan nada dingin. Dan Reyga masih dengan merangkul bahu Nara. Sebenarnya Nara tidak nyaman ketika ia dirangkul oleh Reyga, namun Reyga memperkuat rangkulannya membuat Nara hanya bisa pasrah.

"Gue cuma mau kasih ini ke, lo. Gue harap lo bakal terima." kata Vanessa sembari menyodorkan kotak polkadot kepada Reyga.

"Gue nggak butuh."

"Rey," tegur Nara ketika Reyga menolaknya.

"Lo siapanya Reyga?" tanya Vanessa kepada Nara sembari menatap Nara dari atas sampai bawah.

"Dia pacar gue. Cukup buat lo ngerti, huh?" jawab Reyga sembari merangkul Nara.

"O-oh pacar, lo. Sorry ya gue nggak tau." ucap Vanessa sambil melirik Nara dengan tatapan tidak suka.

"Btw, nama Lo siapa? Kenalin nama gue Vanessa." Vanessa merentangkan tangan kanannya untuk bersalaman dengan Nara.

Nara membalas salaman itu. "Nama aku Nara." Balas Nara dengan senyum kecil.

Vanessa sedikit mencekram kuat salamannya dengan Nara. Nara hanya bisa meringis kecil. Setelah itu Vanessa menyudahinya, lalu kembali menatap ke arah Reyga.

"Kalau gitu gue pergi ke kelas duluan, ya?" Vanessa tersenyum kepada Reyga. Yang membuat Nara menatapnya dengan bingung.

"Seterah, lo." jawab Reyga singkat.

"Bye, Rey!" Vanessa berlari meninggalkan Reyga dan Nara. Sebelum ia pergi, Vanessa sempat menatap Nara dengan tajam. Nara hanya acuh saja dengan tatapan itu.

"Murid baru?" tanya Nara kepada Reyga.

"Hm." jawab Reyga dengan singkat tanpa melihat Nara.

"Kok kamu bicara sama dia kayak gitu, sih?" tanya Nara dengan bingung. Mereka pun melanjutkan perjalanannya menuju ke kelas.

REYGA Where stories live. Discover now