20- Camping 1

622 49 4
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian^^

-happy reading-

Bus sudah berhenti di tempat tujuan. Yaitu HIGHLAND CAMP Curug panjang. Highland camp terbentuk dari keindahan lanskap buatan yang memperlihatkan pola keteraturan sebuah tempat berkemah yang hadir diantara pesona hutan pegunungan dan elemen air. Selain tempat berkemah, dalam kawasan ini terdapat air terjun atau curug, jalur interpretasi untuk wisata edukasi, rute hiking/trekking, jalur telusur sungai, cafe rimba atau tempat ngopi dalam suasana rimba, serta Taman Kunang-Kunang (Lampyridae Garden).

Pesona lanskap alam bentukan formasi bumi, panorama perbukitan, elemen air, vegetasi hutan pegunungan bawah yang didominasi oleh pinus merkusii, puspa (schima wallichii), kapuk randu (ceiba pentandra), terap (artocarpus odoratissimus) sebagai tegakan dan kaliandra (calliandra) sebagai pohon semaknya merupakan daya dukung lingkungan untuk beragam aktivitas alam.

Di lain tempat. Tepatnya di dalam bus, terlihat Nara pulas dengan tidurnya. Aksa yang melihat Nara tertidur dengan pulas merasa kasihan ingin membangunkan nya. Tapi ia harus membangunkan Nara karena semua murid sudah berkumpul di luar.

"Ona..." bisik Aksa tepat di hadapan Nara. Nara menggeliat terganggu akan suara Aksa yang sangat dekat dengannya. Dengan perlahan Nara membuka matanya, dengan cepat Aksa merubah posisi duduknya menjadi tegap.

"Sudah sampai, ya?" gumam Nara melihat kearah luar.

"Hm." sahut Aksa dengan deheman singkat.

Nara menelisik setiap bangku bus, dan ternyata tidak ada seorang pun selain dirinya dan Aksa di dalam bus ini. Nara panik karena ia hanya berdua dengan Aksa di dalam bus.

"Kita ketinggalan!" pekik Nara panik. Berbeda dengan Aksa, ia hanya menampilkan wajahnya yang datar.

"Ayo, nanti kita di cari sama yang lain." Nara berjalan melewati Aksa, lalu ia menarik tangan kanan Aksa dengan kuat sampai-sampai Aksa terbangun dari duduknya. Aksa terkejut ketika tangannya di tarik oleh Nara, apakah dia baru saja bermimpi? Jika ia, tolong jangan sampai ia terbangun dari mimpi ini.

Sesampainya di lapangan yang luas dengan murid yang sudah berkumpul di sana. Dan dengan tenda-tenda yang sudah berjajar dengan rapi. Nara menghela nafasnya lega, akhirnya ia bisa sampai sebelum pengumuman di mulai.

"Semuanya sudah berkumpul?" tanya guru olahraga dengan memakai toa spiker.

"Sudah!!" mereka menjawabnya dengan semangat. Dan tentu juga Nara tak kalah semangatnya. Aksa yang berada di sebelahnya, tersenyum menatap Nara yang begitu semangatnya.

"Bagus. Hari ini kita akan ada pembagian team, di setiap team minimal 6 orang dan itu dari kelas masing-masing. Jadi, kalian bebas mengajak teman kalian yang sekelas dengan kalian, dan ingat minimal 6 orang di setiap team. Mengerti?"

"Mengerti!!"

"Tenda, semua akan kebagian, dan harap jangan berebutan dengan yang lain. Di harapkan semuanya mengerti dengan apa yang saya sampaikan." ujar guru olahraga itu. Setelah itu mereka pun saling mencari teman untuk di tenda nanti.

Nara pun tengah celingukan mencari keberadaan Luna, namun nihil ia tidak menemukannya.

"Nara!!" pekik Luna sembari berlarian kearah Nara. Nara senang ketika Luna menghampiri dirinya, jadi ia tidak perlu lagi mencari keberadaan Luna karena Luna sudah menemukannya.

Mereka berpelukan, "gue kangen tau," ucap Luna. Nara hanya terkekeh kecil.

"Ouh iya, Nar. Ini ada Citra, Veni, Dina, dan juga Vivi. Mereka akan bergabung sama kita, Nar." ujar Luna.

REYGA Where stories live. Discover now